Sukses

Wasekjen PPP: SDA Vs Romi Membingungkan Kader

Wasekjen PPP Syaifullah Tamliha mengaku terus berkomunikasi dengan sesepuh PPP KH Maimun Zubair untuk menyelesaikan dualisme kepemimpinan.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal PPP Syaifullah Tamliha mengaku kebingungan adanya perpecahan di partainya yang berlangsung sejak pemilihan legislatif (Pileg) lalu. Bahkan, kedua kubu yang berseteru sama-sama akan menggelar muktamar.

Kubu Ketua Umum PPP Suryadhama Ali atau SDA akan menggelar muktamar pada 24 Oktober 2014, sedangkan kubu Sekjen PPP Romahurmuziy atau Romi akan menggelar muktamar pada 17 Oktober 2014.

"Dua-duanya (SDA dan Romi) membingungkan kader PPP. Tidak hanya di bawah, tapi di kalangan elite partai juga. Saya bolak-balik ke mahkamah partai menanyakan ini," kata Syaifullah di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/10/2014).

Dengan adanya dualisme kepemimpinan di PPP, kata Syaifullah, dirinya terus berkonsultasi dengan sesepuh PPP KH Maimun Zubair alias Mbah Mun.

"Jalan terbaik sebagai kader PPP adalah menunggu Mbah Mun yang kini sedang menunaikan ibadah haji dan baru pulang pada 15 Oktober 2014. Sementara 2 hari kemudian Sekjen dan Emron (Plt Ketum PPP Emron Pangkapi) akan melakukan Muktamar di Surabaya," pungkas Syaifullah.

Awal mula perpecahan PPP dimulai sejak Pileg 2014. Suryadharma secara personal berafiliasi politik dengan Koalisi Merah Putih. Namun menjelang Pilpres 2014, kubu Suryadharma dan Romahurmuziy berdamai dan secara bulat memberi dukungan kepada Koalisi Merah Putih.

Selanjutnya PPP tidak mendapat jatah kursi pimpinan MPR, sehingga kubu Romahurmuziy dan Emron memilih keluar dari Koalisi Merah Putih. Sementara kubu Suryadharma tetap berafiliasi politik kepada Koalisi Merah Putih, meskipun secara de facto PPP menyatakan dukungan kepada Koalisi Indonesia Hebat.

Bahkan, menurut Syaifullah belakangan ini Suryadharma kerap berkomunikasi politik dengan Koalisi Indonesia Hebat yang mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Namun Suryadharma membantah kabar tersebut. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.