Ibukota Yaman Diguncang Bom Bunuh Diri, Puluhan Orang Tewas

Liputan6.com, Sanaa - Bom bunuh diri mengguncang Sanna, Ibukota Yaman. Akibat ledakan besar tersebut, sebanyak 30 orang dilaporkan tewas.

Menurut polisi setempat, bom meledak di tengah-tengah pendukung pemberontak Houthi Syiah yang mengendalikan Kota Sanaa, pada Kamis (9/10/2014) pagi waktu setempat.

"Pelaku yang mengikat bom di tubuh dengan menggunakan sabuk masuk ke petugas keamanan. Dia lalu meledakkan diri," ujar polisi kepada Reuters.

Ledakan membuat situasi menjadi kacau. Warga sekitar berlarian untuk menyelamatkan diri. Warga lain yang terkena bom, terkapar tak berdaya. Tim medis langsung turun ke lokasi dan mengevakuasi para korban.

Pada hari yang sama, ledakan juga terjadi di Kota Mukallah. Seorang membawa mobil meledakkan diri di pos pemeriksaan kawasan tersebut. Akibatnya 20 tentara tewas.

Hingga saat ini, belum diketahui pihak mana yang bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Tapi dugaan pelaku mengarah kepada kelompok bernama Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP).

Suku Houthi menggelar protes selama berminggu-minggu, menyerukan pembagian kekuasaan yang lebih adil dan sebuah pemerintahan baru menjelang tercapainya kesepakatan yang ditengahi PBB bulan September lalu.

Mereka merencanakan berbagai demonstrasi hari Kamis, menolak ditunjuknya Ahmed Awad bin Mubarak sebagai perdana menteri baru oleh Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi. Tetapi Bin Mubarak menolak pencalonan tersebut. Media pemerintah mengutip Bin Mubarak yang mengatakan bahwa dia ingin menghindari perselisihan lebih jauh di negeri itu.

Pemimpin suku Houthi, Abdel-Malik al-Houthi, menyampaikan dalam pidato hari Rabu kemarin bahwa penunjukan Bin Mubarak adalah hasil campur-tangan asing. (Ado)