Sukses

Tak Bisa Atasi Kebocoran, Direksi PAM Jaya Terancam Dipecat Ahok

Ahok mnegungkapkan kekecewaannya kepada PAM dan Aetra, karena rata-rata tingkat kebocoran distribusi air mencapai 40 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok kecewa dengan perusahaan Air Minum (PAM) Jaya menaungi Palyja dan Aetra sebagai distributor air. Sebab menurutnya, rata-rata tingkat kebocoran distribusi air mencapai 40 persen.

Karena itu, ketahanan air di Ibukota dianggap kurang. Ahok pun mengancam agar Direksi PAM Jaya membenahi kebocoran 2 distributor air tersebut.

"Kita harus berani gugat PAM. Makanya saya sudah ancam direksi PAM, kalau nggak beres saya ganti kalian. Ini pasti ada oknum orang kita," tutur Ahok di Balaikota, Rabu (8/10/2014).

Ia mengaku tak takut memecat ataupun memberi tindakan keras pada oknum atau kelompok yang menyeleweng dari jalur hukum. Sebab, Ahok tidak pernah berurusan dengan hal-hal yang menyeleweng.

"Kalau kamu nyolong, kamu nggak berani keras tahu nggak. Kamu jadi pejabat, kamu nggak bersih, berani keras nggak kamu tantang orang? Nggak berani," jelas pria bernama lengkap Basuki Tjahja Purnama itu.

"Kalau diputar-putar di pengadilan, tahu-tahu kamu kebagian. Kamu itu jadi masalah. Kita lawan orang yang tanda kutip terlibat. Saya mau cari celah, saya andalkan pengacara," tambah Ahok.

Ahok pun menuturkan, dirinya memiliki 4 konsep untuk meningkatkan ketahanan air di Ibukota. Karena menurutnya, diperlukan untuk mempertahankan ketahanan air di DKI Jakarta.

"Kita mau nyambung (air bersih) dari Jatiluhur. Lalu 13 sungai bikin pengelolaan air limbah, terus waduk-waduk mau kita bagusin. Termasuk kita manfaatkan air laut," tandas Ahok. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini