Sukses

Ahok: Kalau yang Lain Bebas Ngomong, Aku Juga dong

Ahok menyatakan, kritik atau sindiran yang disampaikan anggota DPRD DKI Jakarta wajar dalam berdemokrasi.

Liputan6.com, Jakarta - Sembilan fraksi di DPRD DKI Jakarta menyampaikan pandangannya atas pidato pengunduran diri dan permohonan berhenti dari Joko Widodo (Jokowi). Seluruh fraksi menyatakan menerima dan mendukung penguduran diri Gubernur DKI Jakarta itu.

Akan tetapi, beberapa fraksi memberi catatan, salah satunya adalah mengenai sosok pengganti Jokowi yaitu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dianggap tidak dapat menggantikan peran Jokowi yang dianggap mempunyai komunikasi yang lebih baik terhadap rakyat dan juga dewan.

Ahok santai menanggapi kritikan tersebut. Menurutnya, kritik atau sindiran yang disampaikan wajar dalam berdemokrasi. Ia pun tak mempermasalahkan ketidaknyamanan beberapa partai bila dirinya dilantik menjadi gubernur menggantikan Jokowi.

"Ya namanya juga demokrasi, semua punya hak, mau ngomong apa saja juga bebas kok," ujar Ahok di Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2014).

Ahok pun meminta agar pihak yang selama ini menolaknya sebagai gubernur untuk tidak mempermasalahkan berbagai komentar pedasnya selama ini. "Ya kalau yang lain bebas, aku juga bebas ngomong dong," kata dia.

Ahok meminta, bila perlu DPRD DKI Jakarta agar tidak perlu ada pemilihan wakil gubernur. Sebagai gubernur, dia tak masalah bila tidak didamping oleh sosok wakil gubernur. " Ya kalau DPRD banyak ngomong nggak usah lah ada calon," kata dia.
‎
Sebelumnya dalam penyampaian pandangan fraksi-fraksi menanggapi pidato pengunduran diri dan pemberhentian Jokowi sebagai gubernur DKI, 2 fraksi yaitu PPP dan Golkar sempat menyebut nama Ahok yang akan menggantikan Jokowi sebagai gubernur.

Dalam penyampaiannya, PPP menyatakan sosok Jokowi tidak bisa digantikan siapapun termasuk oleh Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Sosok demikian (Jokowi) sangat melekat dengan karakter dan pribadi secara personal, sehingga sifat, sikap dan karakter seorang gubernur yang demikian tidak bisa tergantikan oleh seorang wakil gubernur sekalipun," ujar politisi PPP, Ichwan Zayadi ‎saat menyampaikan pandangannya di DPRD DKI.

Sementara itu, Partai Golkar menyiratkan kepada Jokowi dengan kapasitasnya sebagai presiden nanti, agar dapat 'menegur' Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang nantinya menduduki kursi gubernur untuk lebih bail lagi dan tidak sembarangan dalam berbicara.

"Fraksi Partai Golkar meminta kepada gubernur yang sebentar lagi dilantik sebagai Presiden RI ke-7, kiranya dapat menggunakan pengaruhnya kepada siapapun yang memegang jabatan Gubernur DKI nanti, agar mengedepankan akhlakul Karimah (ucapan dan perilaku yang baik) dalam memimpin," ucap Ketua Fraksi Golkar Zainuddin‎. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini