Sukses

Ahok: Setelah Asian Games, Jakarta Bisa Jadi Tuan Rumah World Cup

"Kalau ini (Asian Games) berhasil, kita harapkan Piala Dunia bisa di Jakarta misalnya. Kita targetkan Olimpiade bisa di Indonesia juga."

Liputan6.com, Jakarta - Terpilihnya Jakarta sebagai tuan rumah penyelenggaraan Asian Games 2018, mendatang setelah 52 tahun, membuat Wakil Gubernur DKI Jakarta cukup bangga. Bahkan, belum lagi mempersiapkan venue dan fasilitas menyambut perhelatan olahraga se-Asia itu, Basuki yang karib disapa Ahok berharap Olimpiade dan Piala Dunia (World Cup) pun dapat digelar di Jakarta.

"Kalau ini (Asian Games) berhasil, kita harapkan Piala Dunia bisa di Jakarta misalnya. Kita targetkan Olimpiade bisa di Indonesia juga," kata Ahok di Balaikota Jakarta, Senin (6/10/2014).

Sebab, status tuan rumah Asian Games 2018 bisa didapatkan Jakarta setelah Vietnam yang awalnya ditunjuk, menyatakan mundur. Hal yang serupa kemungkinan terjadi pula pada penyelenggaran Piala Dunia 2022 nanti. Karena dirinya melihat adanya potensi Qatar juga akan batal menjadi tuan rumah Piala Dunia karena kondisi cuaca di negara itu bisa mencapai 45 derajat di bulan Juni-Juli.

"Ini namanya ketiban pulung juga nih. Tapi nanti itu urusan Pak Jokowi lah, Pak Presiden yang urusin itu," kata Ahok.

Ia menambahkan semakin banyak perhelahatan internasional digelar di Ibukota, maka diharapkan semakin membuka peluang Jakarta memperkenalkan diri di mata dunia. Khsususnya, di bidang pariwisata.

"Ini ajang untuk memperkenalkan jakarta juga kan, efeknya juga besar. Korea juga begitu, mereka juga pakai sistem itu untuk mempromosikan Incheon supaya daerah reklamasi baru. Kita akan lebih banyak sponsor dan swastanya untuk mengembangkan ini," jelas dia.

Sebelumnya, Ahok optimistis bila Jakarta sebagai tuan rumah tidak akan merugi menggelar kompetisi olahraga Asia 4 tahunan itu.

"Kita kan beda dengan sistem struktur negara mereka. Kalau Incheon rugi tahu nggak kenapa? Nanti dia juga balik (modal). Dia bangun kota baru untuk dijual. Kalau kita nggak, kita sudah ada kota. Kita libatkan perusahaan swasta dan properti. Nah ini beda. Dia bangun kota sepi, ya pasti ada utang. Tapi utang dihitung juga, nanti ramai ya untung," kata Ahok.

Paling tidak, sambung Ahok, jadi kesempatan memperbaiki Gelora Bung Karno atau GBK. "GBK kan sudah kuno banget tuh. Kalau dinaikkan 70 ribu orang kan goyang tuh. Ini beban nasional, kecuali GBK diserahkan ke kita, ya kita perbaiki," ungkap Ahok. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini