Sukses

Wanita Kurdi Serang ISIS dengan Bom Bunuh Diri

Serangan tersebut adalah bom bunuh diri pertama yang dilakukan seorang pejuang Kurdi melawan ISIS.

Liputan6.com, Beirut - Seorang pejuang wanita Suku Kurdi melancarkan serangan bom bunuh diri kepada kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di luar Kota Kobane yang sedang diperebutkan ISIS dan Kurdi.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, sang wanita meledakkan diri sendiri di sebuah posisi ISIS di sebelah timur Kota Kobane, dengan menewaskan sejumlah anggota ISIS yang mengelilingi Kobane dan berjuang menguasai kota itu.

"Operasi ini menyebabkan kematian, namun tidak ada jumlah manusia yang terkonfirmasi," kata Direktur Observatorium HAM Rami Abdel Rahman seperti dilansir AFP, Minggu (5/10/2014).

Dia melaporkan pula, serangan tersebut adalah bom bunuh diri pertama yang dilakukan seorang pejuang Kurdi melawan ISIS yang juga kerap mengadopsi taktik yang sama.

Kota Kobane Diperebutkan

Sementara itu, para pejuang Turki yang didukung serangan udara pimpinan Amerika Serikat terus memerangi ISIS di sebuah kota penting di Suriah. Sedangkan Turki mengungsikan penduduknya di sepanjang perbatasan dengan Suriah karena khawatir terkena mortir nyasar.

Kelompok radikal ISIS menguasai bagian dari sebuah bukit strategis yang menghadapi ke Kota Kobane pada Sabtu 4 Oktober malam waktu setempat. Namun pergerakan mereka dihambat serangan udara Sekutu pimpinan AS dan Arab Saudi.

Seorang pejabat pemerintah di Kobane, Idris Nahsen, mengatakan bahwa kelompok ISIS tinggal satu kilometer dari kota itu. Hanya saja serangan udara tidak akan cukup menghentikan pergerakan ISIS.

Idris pun mengeluhkan buruknya koordinasi antara koalisi dan para pejuang Kurdi di lapangan. Kota perbatasan yang berdebu ini menjadi medan tempur sangat penting pada perang dunia melawan ISIS yang terus dikecam terutama akibat rilis sebuah cuplikan video pemenggalan pekerja Inggris Alan Henning.

Pertempuran berkecamuk di sekitar Kobane setelah para ekstremis menekan kota yang mereka kepung tiga pekan itu. "ISIS mengalami kemajuan dalam kampanye ini," lapor Observatorium HAM Suriah seperti dikutip AFP. (Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.