Sukses

Penjual Obat Aborsi dan Penipu Pejabat Diringkus Polisi

Tersangka menawarkan obat aborsi secara online kepada remaja putri dan penangkapan kedua penipu atas laporan korban.

Liputan6.com, Bandung - Polisi melepaskan tembakan gas air mata dalam bentrok yang terjadi saat eksekusi sengketa lahan. Berita itu mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (2/10/2014).

Lahan seluas 7,3 hektar itu berada di Korong Gadang Pilakut, Kelurahan Kalumbuk, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat. Para warga membakar ban bekas dan ibu-ibu berteriak-teriak sambil mengangkat rok.

Sejumlah polisi luka-luka terkena lemparan batu. Beberapa warga yang diduga provokator ditangkap. Sengketa lahan terjadi antara penggugat Zainuddin dan Nasrul yang menempati lahan. Zainuddin memenangkan gugatan hingga di Mahkamah Agung.

Di Sulawesi Tengah, mahasiswa Universitas Tadulako berunjuk rasa di depan Kantor DPRD yang berada di Jalan Sam Ratulangi menolak UU Pilkada lewat DPRD. Mereka membakar ban bekas berorasi dan berusaha menemui anggota DPRD tetapi dicegat polisi.

Situasi memanas dan tak terkendali membuat polisi melepaskan tembakan gas air mata sehingga massa lari berhamburan, pengunjuk rasa kemudian melempari petugas.

Puluhan mahasiswa ditangkap dan digiring ke depan Kantor Gubernur Sulawesi Tengah. Situasi terkendali setelah Wakapolda Sulteng Kombes Rudolf Rodja bersama Kapolres Palu AKBP Trisno Rahmadi turun tangan.

Sementara di wilayah berbeda, Satuan Narkoba Polrestabes Bandung, Jawa Barat meringkus Kankan Irawan, penjual obat aborsi. Tersangka menawarkan obat penggugur kandungan secara online kepada remaja putri.

Kasus terungkap dari laporan masyarakat yang mengetahui transaksi obat aborsi melalui internet. Polisi kemudian menyamar menjadi pembeli. Polisi pun menyita barang bukti berupa jamu dan obat-obatan aborsi.

Sementara itu, 2 penipu yang mengaku penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan. Keduanya adalah Madun dan Kuswandi.

Mereka memeras korban yang diduga pejabat di Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal hingga ratusan juta rupiah. Penangkapan keduanya atas laporan korban. Dari tersangka, polisi menemukan sebuah senjata api dan beberapa butir peluru.

Baca Juga:

Demo Mahasiswa di Bau-bau Ricuh - Kabut Asap Masih Selimuti Jambi

Bandara Jambi Masih Ditutup-Surat Kemenhub untuk Jembatan Timbang

Eksekusi Lahan Ricuh-Salat Minta Hujan untuk Padamkan Kabut Asap

(Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.