Sukses

SBY Sempat Perintahkan PD Gabung PDIP Dukung Pilkada Langsung

SBY menyatakan kecewa atas hasil voting DPR berupa pilkada tak langsung.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara soal aksi walk out anggota fraksi partainya yang berujung pada pengesahan UU Pilkada. Melalui akun Twitter-nya, dia membeberkan kronologis walk out yang terjadi saat rapat paripurna 26 September 2014 lalu.

SBY mengatakan, dalam Sidang Paripurna saat itu opsi ketiga pilkada langsung dengan 10 perbaikan yang diajukan partainya ditolak.

"Setelah opsi PD (Partai Demokrat) ditolak berkali-kali, belakangan seolah ada yang setuju. Tetapi ketika PD minta opsi ini untuk divoting, ditolak juga," tulis SBY dalam akun Twitter-nya, @SBYudhoyono, Rabu (10/1/2014).

Namun demi kelangsungan pilkada langsung, SBY mengaku, akhirnya dia bersedia mengalah untuk 1 suara dengan PDIP. Maka setelah aksi walk out Fraksi PD kala itu, dia pun menghubungi Wakil Ketua DPR dari PDIP Pramono Anung untuk menyampaikan niatnya berada 1 perahu bersama partai banteng moncong putih tersebut.

"Saat kritis jelang voting, saya minta Menko Polhukam hubungi @pramonoanung pimpinan sidang dr PDIP, agar PDIP & PD gabung dlm 1 opsi. *SBY*," ujar dia.

"Meski punya suara terbesar, PD mengalah utk gabungkan opsi dgn PDIP demi kepentingan rakyat. Tapi katanya voting sudah dimulai. *SBY*."

Sebelumnya, SBY menyatakan kecewa atas hasil voting DPR berupa pilkada tak langsung. Pak Presiden akan mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) dalam upayanya mengembalikan pilkada yang dipilih langsung oleh rakyat. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.