Sukses

Jokowi Kagumi Sistem Kartu Tani

Jokowi yang tampak menggunakan kemeja batik berwarna cokelat itu langsung disambut oleh delapan orang ibu penjual jamu gendong,

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi menghadiri acara Silaturahmi dan Syukuran Relawan Nasional Hipmikindo Jokowi-JK di Gedung Wanita Nyi Ageng Serang, Jalan HR Rasuna Said, Kav C 22, Kuningan, Jakarta Selatan.  

Pantauan Liputan6.com, Rabu (24/9/2014) malam di lokasi acara, Jokowi yang tampak menggunakan kemeja batik berwarna cokelat itu langsung disambut oleh delapan ibu penjual jamu gendong sesaat setelah tiba. Para ibu tersebut kemudian mengiringi langkah suami Iriana Widodo itu sampai tempat duduk yang telah disediakan.

Setelah Jokowi duduk, salah seorang penjual jamu itu tampak menawarkan secangkir jamu. Tanpa sungkan ia pun memilih jamu beras kencur yang merupakan jamu favoritnya.‎

Dalam acara itu, Jokowi tampak duduk berdampingan dengan pemilik Mustika Ratu Mooryati Soedibyo dan mantan Menteri Koperasi Adi Sasono.

Pada kesempatan itu, sebelum berpidato Jokowi dipamerkan sebuah kartu khusus yang dikeluarkan koperasi tani, untuk memenuhi kebutuhan petani. Dengan kartu tersebut, para petani dapat mengetahui ketersediaan pupuk dan alat-alat penunjang pertanian.

Jokowi pun mengapresiasi sistem kartu tani itu. Sebab menurut dia kartu tersebut membuat para petani dapat mengontrol ketersediaan pupuk, juga pengeluaran serta dapat melakukan transaksi dengan mudah.

‎"Dapat kartu petani ini, ini sistem yang kita bangun, agar program pemerintah bisa tepat seperti yang inginkan. Ini bagus sekali, karena ini bisa transfer, cash, sistem subsidi pupuk, semua akan tepat sasaran, stoknya bisa diliat. Dan dengan sistem kartu ini, kita tahu beras di Papua berapa, Sulawesi Selatan berapa, semua kelihatan," beber Jokowi.

Jokowi pun menganggap, penggunaan sistem kartu dapat mencegah manipulasi jumlah kuota beras seperti yang saat ini banyak terjadi di daerah. Bila manipulasi tersebut dapat dihilangkan, ia yakin dapat mengurangi kuota impor beras.

"Jangan sampai kita dibohongin angka-angka, akhirnya apa? Impor beras. Kurangnya hanya sekilo dua kilo, akhirnya mesti impor beras sampai dua juta kilo. Saya rasa hal-hal seperti ini bisa diselesaikan kalau kartu-kartu ini dipunyai," pungkas Jokowi. (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.