Sukses

Contra Flow Tol Dalam Kota Dihapus Mulai 1 Oktober

Sistem contra flow atau lawan arus bakal yang selama ini diberlakukan untuk memecah kemacetan di Tol Dalam Kota, Jakarta, bakal dihapuskan.

Liputan6.com, Jakarta - Sistem contra flow atau lawan arus bakal yang selama ini diberlakukan untuk memecah kemacetan di Tol Dalam Kota, Jakarta, bakal dihapuskan. Penghapusan itu berlaku mulai 1 Oktober 2014.

"Penutupan contra flow kita lakukan mulai 1 Oktober. Jadi mulai tanggal 24 sampai 30 Oktober digunakan untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat. Sekali lagi, 1 Oktober resmi ditutup," ujar Direktur Operasional Jasa Marga Hasanudin di kawasan TMII, Jakarta Timur, Rabu (24/9/2014).

Hasanudin mengatakan, selama ini contra flow merupakan kebijakan alternatif yang diterapkan hanya pada waktu tertentu. Tujuannya tentu untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di Tol Dalam Kota terutama pada pagi hari.

Awalnya, kebijakan ini diambil karena melihat ketimpangan yang terjadi antara jalur A menuju ke Semanggi dengan jalur B yang menuju ke Bekasi. Tingkat kepadatan kendaraan mencapai indeks 1,4 di jalur A. Sedangkan, di jalur B hanya 0,67.

"1,4 Ini dapat dikatakan lalu lintas tidak dapat bergerak. Paling kalau pun bergerak hanya sedikit sedikit saja. Karena itu, kita ambil jalur B untuk dilakukan contra flow," ujar Hasanudin.

Namun, lanjut dia, kini kepadatan di dua jalur tersebut sudah hampir sama. Kepadatan di jalur B kini sudah mencapai 0,82. Artinya jalur itu sudah semakin padat dan tidak bisa diganggu untuk kepentingan contra flow.

Saat ini, kata dia, semua jalur contra flow ditutup. Imbasnya jelas, kendaraan yang semula melewati contra flow kembali ke jalur utama. Tapi, pengendara tidak perlu khawatir karena sudah ada alternatif melewati tol JORR W2.

"Kami berani menutup contra flow karena Tol JORR W2 sudah dioperasikan. Jadi warga yang ingin menuju ke bandara atau arah Tangerang tidak perlu lagi lewat Tol Dalam Kota, tapi bisa menggunakan Tol JORR W2," tutur Hasanudin.

Sementara itu, Kasat PJR Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Agung Pitoyo menjelaskan, untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan, pihaknya menempatkan petugas di exit tol Bank Bukopin dan Tegal Parang untuk melancarkan arus lalu lintas.

"Kami coba melakukan penarikan kendaraan secara istimewa di exit tol Bukopin dan Tegal Parang. Karena titik ini diketahui sebagai titik penumpukan kendaraan. Ditambah tak jauh dari situ ada trafic light yang membuat kendaraan tersendat hingga ke jalan tol," tandas Agung. (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.