Sungai Cisadane Dangkal Akibat Kemarau

Liputan6.com, Tangerang - Musim kemarau akibatkan ketinggian air di Sungai Cisadane, yang mengalir di Sepanjang Kota Tangerang menyusut satu hingga satu setengah meter. Pintu Air Sepuluh yang berada di Kecamatan Neglasari pun hanya membuka satu pintu saja.

Dikatakan petugas penjaga pintu air, sudah sepekan terakhir ini hanya ada sembilan pintu air yang dibukanya. "Kalau dibuka semua, Kota Tangerang bisa kekeringan. Ini saja dibuka satu, debit airnya terus menyusut," ungkap Dedi, salah seorang penjaga pintu air, Kamis (18/9/2014).

Menurut Dedi, debit normal Sungai Cisadane seharusnya berada pada angka 12.10 meter. Namun sudah sepekan ini terus menyusut hingga ke angka 11.9 meter.

"Kalau terus kemarau seperti ini, pasti debit air terus menurun dan menyusut. Bisa parah juga nih nyusutnya," turur Dedi sembari memantau debit air.

Dedi mengaku, dirinya bersama petugas lainnya selalu memantau debit air yang datang dari Bogor. Namun hingga kini, debit air dari kota hujan itu tidak mengalami peningkatan yang signifikan.

Akibat penyusutan ini, sambung Dedi, menyebabkan pendangkalan sungai sehingga bebatuan kali yang berada di dasar terlihat jelas.

"Bahkan dari kemarin, dimanfaatkan anak-anak sekitar untuk bermain di sana. Malah warga juga ada yang nekat ke tengah sungai, berdiri di bebatuannya, untuk menjala ikan,” tutur Dedi.

Seperti diakui Lisa Rahman, gadis cilik 8 tahun ini memanfaatkan dasar Sungai Cisadane sebagai area bermainnya. "Jarang-jarang dangkal begini. Jadi bisa lihat ikan dari deket,” tutur dia polos.

Meski demikian, Lisa dan seorang temannya diperingatkan petugas bendungan, untuk tidak bermain ke tengah sungai. Dikhawatirkan sewaktu-waktu air pasang, dan dia terbawa arus sungai. (Mut)