Sukses

PM Ukraina: Putin Ingin Kembalikan Era Uni Soviet

Arseny Yatseniuk menyebut Vladimir Putin ingin menghancurkan Ukraina sebagai negara yang merdeka dan mengembalikan era Uni Soviet.

Liputan6.com, Kiev - Perdana Menteri Ukraina Arseny Yatseniuk menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin ingin menghancurkan Ukraina sebagai negara yang merdeka dan mengembalikan era Uni Soviet.

Berbicara dalam sebuah konferensi di Kiev, Ukraina, yang dihadiri oleh politisi Eropa dan Ukraina serta pemimpin bisnis, Yatseniuk juga memuji gelombang baru sanksi ekonomi yang dikenakan pada Rusia oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat.

"Kami masih dalam tahap perang dan penyerang utama adalah Federasi Rusia. Tujuannya bukan hanya untuk mengambil Donetsk dan Lugansk. Tujuannya adalah untuk mengambil seluruh Ukraina. Rusia adalah ancaman bagi tatanan global dan keamanan Eropa," ujar Yatseniuk seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (13/9/2014).

"Dia (Putin) punya tujuan mengambil seluruh Ukraina. Dia tidak terima Ukraina akan menjadi bagian dari keluarga besar Uni Eropa. Dia ingin mengembalikan era Uni Soviet," cetus dia.

Dia juga menggambarkan gencatan senjata yang ditandatangani pada 5 September lalu di Minsk antara Kiev, pemberontak pro-Rusia dan Moskow serta organisasi keamanan Eropa (OSCE) setelah 5 bulan konflik di timur Ukraina hanya sebagai langkah pertama untuk menghentikan pembantaian.

Yatseniuk mengatakan, meski memiliki kesepakatan bilateral dengan Rusia, hal itu bukan solusi yang terbaik. Dia menyerukan Amerika Serikat dan Uni Eropa untuk memainkan peran langsung dalam pembicaraan damai dan menjamin kedaulatan serta kemerdekaan Ukraina.

"Mereka (Rusia) akan bermain lebih bagus dari kita. Putin ingin menempatkan tangannya di lemak perut kami," cetus Yatseniuk.

Sebelumnya, konflik antara militer Ukraina dan kelompok pemberontak pro-Rusia telah berhenti sejak gencatan senjata diteken antara sejumlah pihak, yakni Ukraina, Rusia, pihak pemantau OSCE dan pemberontak.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko dan Putin kemudian berbicara lewat sambungan telepon untuk menciptakan gencatan senjata dan perdamaian jangka panjang. Diharapkan konflik bisa berakhir sepenuhnya.

Selain itu, baik Poroshenko dan Putih juga menyetujui kerja sama dalam rangka membantu para korban perang. Putih mengatakan pihaknya berharap adanya dialog lanjutan.

Pihak Rusia juga berjanji bakal mengambil tindakan apabila Uni Eropa menjatuhkan sanksi baru terhadap Moskow, sehubungan dengan krisis Ukraina. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini