Sukses

Ahok: Tiap Hari Bisa Dipecat, Ngapain Jadi Pejabat

Ahok tak mau mencalonkan diri lagi ikut pilkada jika kelak DPR mengesahkan pilkada tak langsung.

Liputan6.com, Jakarta - Keputusan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mundur atau keluar dari Partai Gerindra membuat dirinya dinilai sebagai kutu loncat. Tapi, Ahok tak mau mempermasalahkannya.

Kini, banyak parpol yang berminat untuk merekrut Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut menjadi kader. Tapi, sampai saat ini Ahok belum mau menjadi kader partai mana pun. Termasuk NasDem yang notabene dirinya sebagai pendiri.

"Saya salah satu pendiri NasDem. Saya salah satu deklarator NasDem, ormasnya ya. Tapi ngapain gitu lho," kata Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (12/9/2014).

Mantan Bupati Belitung Timur ini tidak mau menggunakan NasDem sebagai kendaraan politik untuk maju kembali sebagai gubernur pada 2017 mendatang. Terlebih, bila Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) benar-benar disahkan nantinya.

Karena itu, Ahok tak mau ikut pertarungan Pilkada DKI Jakarta 2017 bila sistemnya menggunakan mekanisme DPRD. Suami Veronica Tan tersebut memperkirakan banyak gangguan yang akan dialami dirinya selama memimpin Ibukota nanti.

Ahok menegaskan tak mau mencalonkan diri lagi ikut pemilihan kepala daerah jika kelak DPR mengesahkan pilkada tak langsung.

"Ngapain? Kamu ikut parpol juga nggak ada parpol 50% dikerjain oleh oknum DPRD. Sekarang saja nggak bisa pecat gue, tapi sudah galak mau pecat gue. Apalagi kalau tiap tahun mesti laporan ke DPRD, tiap hari bisa dipecat gue. Ngapain jadi pejabat kalau gitu?" tegas Ahok. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.