Sukses

Kekeringan, Petani di Brangsong Menyedot Air Sungai

Petani terpaksa harus menggunakan mesin pompa air untuk menyedot air ke sawah yang jaraknya mencapai 300 meter.

Citizen6, Jakarta Petani di kecamatan Brangsong Kendal Jawa Tengah, mulai mengeluhkan kesulitan mendapatkan air untuk mengairi tanaman cabai dan padi. Sudah hampir lima bulan, hujan tidak turun dan debit air di sungai mulai menipis. Petani terpaksa menggunakan mesin pompa, untuk menyedot air serta harus mengeluarkan biaya tambahan seratus tiga puluh lima ribu setiap minggunya agar tanamanya  selalu segar.

Petani di desa Sidorejo kecamatan Brangsong Kendal Jawa Tengah ini, mulai khawatir tanaman yang siap dipanen, kekurangan air. Padahal usia tanaman cabe dan bengkoangnya belum cukup dan harus membutuhkan air banyak agar kualitasnya baik.



Saluran irigasi di areal persawahannya mulai kering sedangkan satu-satunya sumber air berasal dari sungai yang berada cukup jauh dari sawahnya.

Petani terpaksa harus menggunakan mesin pompa air untuk menyedot air ke sawah yang jaraknya mencapai 300 meter. Untuk menggunakan mesin pompa, petani terpaksa mengeluarkan biaya tambahan hingga seratus ribu rupiah perminggunya.

Salah satu petani Sapari misalnya, ia harus menyewa mesin pompa seminggu sekali untuk menyedot air. Untuk meminjam mesin pompa dan membeli bahan bakar sebanyak 5 liter, Sapari mengeluarkan uang seratus tigapuluh lima ribu rupiah.



Sementara petani lain Kholid juga merasa kesulitan  mencari air pasalnya tanaman cabenya  sekarang banyak yang layu hingga mati/ padahal harga cabe rawit dari pertani hanya limaribu per kilogram/ pada tahun lalu harga cabe mencapai 15 ribu per kilo. petani hanya bisa pasrah dengan kenyataan yang ada.

Air dari mesin pompa disalurkan melalui pipa/ hingga ke sawahnya. Air kemudian dialirkan/ dan digunakan untuk menyiram tanaman palawija. untuk sekali menyedot air dan mengairi sawah yang tidak luas/ dibutuhkan waktu empat hingga lima jam.

Di kabupaten kendal sendiri/ daerah yang rawan kekeringan khususnya areal pertanian/ berada di kecamatan kaliwungu/ brangsong/ rowosari/ patean dan pegandon. tanah sawah di daerah tersebut sudah mulai retak/ dan petani memilih menaman palawija yang kebutuhan air tidak terlalu banyak.

Penulis:

Wahyudi 

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel, foto atau video seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.