Sukses

Baku Tembak, Gencatan Senjata Ukraina-Milisi Pro-Rusia Batal?

Gencatan senjata antara Ukraina-milisi Pro-Rusia telah berlangsung aman pada Sabtu 6 September.

Liputan6.com, Donetsk - Pecahnya baku tembak di dekat bandara Donetsk, Ukraina timur dikhawatirkan mengganggu gencatan senjata, yang baru disepakati Jumat 5 September 2014. Aksi itu pun disebut-sebut akan membuat meredamnya konflik Ukraina-milisi Pro-Rusia tidak akan bertahan lama.

Dikutip dari BBC, Senin (8/9/2014), gencatan senjata itu telah berlangsung sepanjang Sabtu 6 September. Sementara penembakan terjadi di Mariupol pada Minggu 7 September 2014, yang diikuti ledakan di bandara Donetsk.

Para pejabat setempat mengatakan, warga sipil berjenis kelamin wanita berusia 33 tahun tewas. Sementara itu tiga orang lainnya luka-luka dalam penembakan tersebut.

Sementara berdasarkan keterangan dari seorang tentara Ukraina, pasukan pemerintah telah menarik tank seiring dengan pemberlakuan gencatan senjata.

"Kami hanya sekelompok orang bersenjata ringan yang bertugas memeriksa pos dan milisi ini melanggar setiap perjanjian," ungkap tentara tersebut.

Namun pemimpin separatis Andrei Purgin mengungkapkan kepada kantor berita Rusia RIA Novosti, mereka akan tetap menghormati gencatan senjata itu.

"Meskipun terdapat provokasi dari pasukan Ukraina, milisi akan tetap teguh pada perjanjian Minsk dan tidak akan menggunakan senjata," jelas dia.

Situasi di kedua kota kemudian kembali tenang dan tidak ada laporan bentrokan hingga Minggu malam. Pertempuran di Ukraina timur menewaskan sekitar 2.600 orang sejak April lalu.

Pejabat keamanan Ukraina, Volodymyr Poliovyi, mengatakan 864 tentara Ukraina tewas sejak konflik dimulai.

Konflik antara militer Ukraina dan kelompok pemberontak pro-Rusia berhenti sejak gencatan senjata diteken antara sejumlah pihak, yakni Ukraina, Rusia, pihak Organization for Security and Co-operation in Europe (OSCE), dan pemberontak pada Jumat 5 September sore waktu setempat. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini