Sukses

Demonstran Kepung Perumahan PM Pakistan, 300 Orang Terluka

100 demonstran ditangkap lantaran mereka beraksi secara brutal dengan membawa sejumlah senjata tajam.

Liputan6.com, Islamabad - Aksi unjuk rasa terus dilancarkan kelompok oposisi untuk meminta Perdana Menteri Nazaw Sharif mengundurkan diri dari jabatannya. Demonstran semakin agresif dengan mengepung kawasan perumahan PM Sharif. Polisi menghadang. Bentrok pun tak terelakan.

Seperti dimuat BBC, Minggu (31/8/2014), akibat bentrokan yang terjadi di Islamabad pada Sabtu 30 Agustus malam waktu setempat itu, lebih dari 300 orang menjadi korban. Satu di antaranya tewas dan 300 lainnya terluka.

Para korban cedera karena terkena gas air mata dan pukulan pentungan dari petugas. Sebagian lainnya terluka karena lemparan batu. Tak diketahui siapa yang melontarkan batu.

Menurut seorang dokter di Poliklinik Islamabad, seorang pengunjuk rasa meninggal karena serangan jantung. Dia menghembuskan nafas terakhir di tengah-tengah lautan demonstran.

Kepala Kepolisian Islamabad Khalid Khattak mengatakan pihaknya menangkap hampir 100 demonstran lantaran mereka beraksi secara brutal dengan membawa sejumlah senjata tajam.

"Banyak yang menggenggam kapak, palu, dan pisau cutter. Kami yakin mereka juga bawa senjata api yang tak pernah diduga sebelumnya," ujar Khalid.

Dua pimpinan oposisi, yakni politisi Imran Khan dan ulama Tahirul Qadri terus mengerahkan massa untuk meminta PM Sharif mundur lantaran memburuknya ekonomi, maraknya gerakan radikal, dan gagalnya pemerintah dalam mengatur kebijakan publik, seperti pasokan listrik yang tidak stabil.

Selain itu, Imran Khan juga menuding PM Sharif tidak bertindak atau mengabaikan penyelidikan adanya dugaan kecurangan pemilu terakhir. Sedangkan ulama Qadri juga sebelumnya melaporkan Sharif ke polisi lantaran diduga bertanggung jawab atas tewasnya 14 demonstran.

Unjuk rasa ini semakin panas sejak penembakan terhadap kendaraan yang dikendarai pemimpin oposisi Imran Khan di Islamabad, baru-baru ini. Penembakan terjadi ketika mantan pemain kriket itu tengah berunjuk rasa bersama anak buahnya di Islamabad. (Yus)

Baca juga:

PM Pakistan Jadi Tersangka Pembunuhan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini