Sukses

Raja Arab Saudi: ISIS Bisa Menjangkau Amerika

Raja Arab itu juga meminta para duta besar yang berada di negaranya untuk mengumumkan peringatan waspada atas ancaman ISIS.

Liputan6.com, Riyadh - Sepak terjang kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dikhawatirkan melebar. Tak hanya menggerogoti kekuasaan di kawasan Timur Tengah, tapi juga Eropa bahkan bisa menyerang Amerika. Hal itu yang disampaikan Raja Arab Saudi Abdullah.

"Bila (gerakan) mereka diabaikan, saya yakin beberapa bulan kemudian (ISIS) bisa sampai Eropa dan beberapa bulan kemudian bisa menjangkau Amerika," ujar Raja Abdullah, seperti Liputan6.com kutip dari New York Daily News, Minggu (31/8/2014).

Dia menjelaskan, kelompok yang juga dikenal dengan nama IS (Islamic State) bisa melebarkan sayapnya hingga ke luar Timur Tengah. Sebab menurut dia, kelompok teroris seperti itu tak mengenal batas.

"Bahaya ISIS bisa meluas hingga negara-negara di luar Timur Tengah," imbuh dia.

Selain itu, Raja Arab itu juga meminta para duta besar yang berada di negaranya untuk mengumumkan peringatan waspada atas ancaman ISIS.

Diharapkan dengan adanya peringatan tersebut, seluruh pemerintah dan militernya lebih berhati-hati dan menjaga dalam negeri secara ketat.

Hal senada pernah dilontarkan ulama besar Arab Saudi Sheikh Abdul Aziz al-Sheikh. Menurut dia, kelompok ISIS yang tengah melebarkan sayap kekuasaan itu merupakan musuh nomor 1 bagi umat Islam.

"Pemahaman yang ekstrem, radikalisme, dan terorisme dan itu jelas bukan merupakan ajaran Islam. Mereka adalah musuh nomor wahid bagi umat Islam," ujar Sheikh Abdul Aziz al-Sheikh.

Tokoh agama tertinggi di Arab Saudi itu mencontohkan salah satu hal yang tidak bisa dibenarkan dan tak sesuai dengan ajaran Islam, yakni lantaran militan ISIS mengklaim sebagai khalifah dan merebut sejumlah wilayah dari Irak dan Suriah secara brutal. Serta memiliki jaringan teroris Al-Qaeda.

Untuk memberangus teroris di muka bumi, termasuk ISIS, Pemerintah Arab Saudi mengucurkan dana ke Pusat Kontraterorisme PBB (UNCCT) senilai US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun.

"Terorisme merupakan kejahatan yang harus diberantas melalui upaya bersama dalam lingkup internasional. UNCCT merupakan satu-satunya pihak yang berwenang untuk memerangi terorisme internasional," ujar Duta Besar Arab Saudi di Amerika Serikat," Adel al-Jubeir saat upacara di Markas PBB, New York.

Keberadaan ISIS mengkhawatirkan beberapa negara, termasuk Indonesia. Manuver ISIS paling banyak dilancarkan di Irak dan Suriah, di mana sejumlah kota dikuasai dan ratusan orang tewas.

Baca juga:

Inggris dan AS Gabung Kekuatan untuk Hancurkan ISIS

Antisipasi ISIS, Program Tamu Wajib Lapor Harus Digalakkan

Lacak ISIS, Pesawat Tempur AS Masuk Suriah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.