Sukses

Ahok: Penataan Pusat Pelatihan PKL di Monas Selesai Oktober

Pusat pelatihan PKL yang rencananya digelar pada Agustus 2014 diperkirakan akan molor menjadi Oktober 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Penataan Pusat pelatihan pedagang kaki lima (PKL) yang diberi nama Lenggang Jakarta di Lapangan Ikatan Restoran dan Taman Indonesia (IRTI) Monas diperkirakan baru akan selesai pada Oktober 2014 mendatang. Hal ini berarti penataan tersebut mundur dari jadwal sebelumnya yakni Agustus 2014.

"Oktober kira-kira (selesai). Karena mau bersihin IRTI dulu kan. Kalau nggak bersihin, nggak bisa rapiin. Mesti usir dulu baru kita tata. Nggak keburu kan. Gara-gara didudukin PKL, nggak bisa cepat," ungkap Ahok di Balaikota Jakarta, Selasa (26/8/2014).

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menegah Perdagangan (KUMK-P) DKI Jakarta, Joko Kundaryo, menjelaskan sebelum penataan dilakukan oleh PT Anggada Putra Rekso Mulia (Grup Rekso) yang menaungi PT Sinar Sosro melalui CSR, pihaknya akan memberikan pelatihan awal kepada para PKL. Karena dalam Lenggang Jakarta itu akan terdiri dari 3 zona, penjual makanan dan minuman, penjual fashion serta penjual suvenir.

Pendampingan tersebut, menurut Joko, untuk mengubah mindset atau cara pikir PKL untuk berdagang dengan rapi dan bersih. Kedua, selama ini para pedagang seringkali menerapkan harga tembak kepada pembeli, sehingga tarif makan tak seimbang.

"Jadi berdagang itu harus terbuka. Produk yang diproduksi tidak menggunakan bahan tambahan berbahaya. Lalu juga ada sertifikat halalnya. Terakhir, harga harus dicantumkan di setiap counter nantinya," jelas Joko.

Ahok sebelumnya mengatakan, lapangan IRTI Monas memang diperuntukkan sebagai salah satu lokasi binaan PKL. Namun, meski selama ini sejumlah PKL sudah mulai berjualan di lokasi itu, area tersebut justru semakin kumuh.

Sebab itu, Pemprov DKI mengajak pakar makanan dan chef profesional untuk melatih PKL bagaimana menyajikan dan menjaga mutu makanan dengan baik. Para PKL saat ini sedang diseleksi Dinas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk nantinya yang terpilih dilatih selama 4 hari. Termasuk William Wongso yang dikenal sebagai pakal kuliner dan kritikus makanan, ikut mengontrol kualitas makanan di IRTI nantinya.

Tujuannya agar PKL bisa lebih teratur, mutu makanannya terjaga, hingga kualitas rasa makanan yang bisa setara dengan hotel berbintang, namun dengan harga kaki lima atau terjangkau.

"Jadi orang kalau masuk ke IRTI, dia akan merasakan betul jaminan mutu makanan, kenyamanan. Ini akan menjadi semacam inkubator melatih PKL khususnya kuliner untuk mengatur menjual barang yang lebih teratur dan rapi," jelas Ahok pada Juli lalu.

Biaya pelatihan hingga penyediaan fasilitas dan penataan IRTI sepenuhnya ditanggung Rekso Group senilai Rp 8 miliar hingga Rp 9 miliar, tanpa dana dari APBD DKI. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini