Sukses

Keluarga Yahudi Korban Nazi Kutuk Gempuran Israel ke Gaza

Serangan militer Israel ke Gaza juga mendapat kecaman dari warga Yahudi.

Liputan6.com, Gaza - Lebih dari 2.000 warga Gaza, Palestina tewas terkena serangan militer Israel. Sebagian dari para korban adalah anak-anak dan perempuan yang dibombardir negeri zionis itu.

Meski demikian, langkah tersebut mendapat kecaman keras dari sebagian umat Yahudi yang merupakan korban Holocaust atau pembantaian Nazi pada kurun waktu 1941-1945. Yahudi merupakan agama bagi Israel.

Sebanyak 40 korban Holocaust yang masih hidup, 278 anggota keluarganya, dan kerabat lainnya sepakat untuk menandatangani pesan tertulis yang berisi kecaman terhadap Israel atas serangan militer ke Gaza. Pesan itu terpampang di iklan koran the New York Times.

"Sebagian korban selamat dan keluarga dari genosida Nazi, kita tegas mengutuk pembantaian warga Palestina di Gaza dan pendudukan berkelanjutan dan kolonisasi terhadap Palestina," demikian pernyataan para anggota keluarga Yahudi di Amerika Serikat itu, seperti dimuat BBC, Senin (25/8/2014).

Pada iklan yang dibuat kelompok bernama The International Jewish Anti-Zionist Network itu juga diserukan untuk menghentikan serangan militer Israel ke Gaza dan memboikot produk negeri Zionis.

Seruan ini dilancarkan sebagai jawaban atas iklan dari kelompok Yahudi lainnya yang memampang iklan dengan sikap yang berbeda. Yakni isinya membandingkan pergerakan Hamas dengan Nazi.

Bahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyamakan Hamas dengan ISIS. "Hamas adalah ISIS. Hamas adalah ISIS," teriak Netanyahu dalam konferensi pers, dan juga kicauannya di Twitter.

Israel dan Hamas Palestina saat ini masih bersitegang. Serangan demi serangan dilancarkan kedua kubu. Namun gempuran terparah terjadi di Gaza. Mesir kembali menyerukan gencatan senjata untuk langkah dialog perdamaian yang kondusif. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini