Sukses

India Waspada Pengibaran Lambang ISIS di Kashmir

Para pejabat menegaskan adanya kemungkinan sejumlah peristiwa pengibaran bendera-bendera dan umbul-umbul ISIS yang tidak dilaporkan.

Liputan6.com, Srinagar Selain di Timur Tengah, Eropa, Afrika, dan Indonesia, fenomena IS yang dulunya bernama ISIS juga terjadi di wilayah Kashmir yang diperebutkan oleh Pakistan dan India.

Pemerintah pusat di India telah meminta pihak keamanan untuk memperhatikan lebih mendalam adanya laporan-laporan pengibaran umbuk-umbul dan bendera IS dalam tiga unjuk rasa berbeda di Kashmir dalam dua bulan belakangan ini, demikian menurut sejumlah laporan media.

Sebagaimana yang dilansir Liputan6.com dari India TV (25/8/2014), pemerintah India memperhatikan dengan serius munculnya beberapa umbul-umbul dan bendera-bendera IS di saat negara bagian ini bersiap-siap memasuki pemilu wakil rakyat di akhir tahun ini.

Ada suatu pandangan di kalangan dalam pemerintah, bahwa semakin dalamnya krisis politik di Pakistan akan meningkatkan dukungan lintas batas kepada terorisme di Kashmir sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian kelompok-kelompok politik yang bertikai di Pakistan.

Dalam keadaan demikian, bahkan dukungan yang sepele kepada IS di lembah Kashmir dapat mengakibatkan akibat yang serius kepada perdamaian dan keamanan di negara bagian tersebut.

Pakistan sendiri sudah jengkel dengan pembatalan pembicaraan tingkat menteri antara India dan Pakistan.

"Walaupun kami belum secara jelas mengetahui siapa di belakanganya, kami khawatir tentang dari mana hal ini dimulai dan bagaimana umbul-umbul dan bendera-bendera ini bisa masuk ke Jammu dan Kashmir," demikian disebutkan oleh seorang pejabat senior di Kementrian Dalam Negeri kepada suatu kanal berita India.

Sumber-sumber agen intelijen menyebut laporan pertama terlihatnya bendera-bendera dan umbul-umbul ISIS terjadi di Kashmir tertanggal 27 Juni lalu.

Peristiwa ini diikuti oleh dua kejadian lainnya pada hari raya Idul Fitri lalu. Para pejabat menegaskan adanya kemungkinan sejumlah peristiwa serupa yang tidak dilaporkan. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini