Sukses

Lingerie "ISIS" Tuai Kecaman

Kelompok radikal ISIS mengggemparkan dunia internasional karena merebut sejumlah wilayah di Irak dan Suriah.

Liputan6.com, Jakarta - Nama sebuah produk yang sama dengan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) bisa menimbulkan hujatan dari sejumlah kalangan. Seperti yang dialami pihak Ann Summers, pemasok lingerie terkemuka.

Gara-gara mengeluarkan produk lingeria bernama "Egyptian goddess Isis", merek ternama itu dikecam dan diprotes. Pihak Ann Summmers pun meminta maaf kepada publik.

"Kami mengakui bahwa waktu perilisan lingeria ini tidak tepat. Namun kami tegaskan produk kami tak terkait dengan aksi terorisme. Kami mohon maaf bila menyinggun sejumlah pihak," ujar juru bicara Ann Summers, seperti dimuat Al-Arabiya, Minggu (24/8/2014).

Dia menjelaskan, nama lingerie itu terinspirasi dari Dewi Isis di Mesir Kuno. Jadi hal itu sama sekali tak terkait dengan kelompok radikal.

Meski demikian, pihak Ann Summers tak akan mengganti nama produknya itu. Menurut seorang sumber kepada The Independent, sudah telat untuk menggantinya.

"Lagipula kami butuh waktu enam bulan untuk mendapatkan nama itu," kata sumber tersebut.

Kelompok radikal ISIS sebelumnya bernama ISIL atau Islamic State of Iraq and Levine. Nama itu juga mirip dengan Indian Society of International Law (ISIL).

"Punya nama yang sama seperti itu memang kadang bikin bingung, tapi kami tak terlibat dengan mereka," kata Wakil Direktur ISIL Indian Society of International Law.

Kelompok radikal ISIS mengggemparkan dunia internasional karena merebut sejumlah wilayah di Irak dan Suriah. Baru-baru ini, seorang anggota ISIS yang diduga berasal dari Inggris memenggal wartawan Amerika Serikat James Foley.

Hal itu lantas menuai kecaman keras dari Negeri Paman Sam. Kementerian Pertahanan AS bahkan menyebut ISIS lebih berbahaya dari Al Qaeda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini