Sukses

Saat Kapal Perang KRI Makassar Antar SBY ke Raja Ampat

Inilah kehadiran terakhir SBY sebagai presiden Indonesia pada gelaran festival maritim internasional itu.

Liputan6.com, Sorong - Kapal perang TNI AL, KRI Makassar-590 mengantarkan Presiden Susilo Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, serta rombongan ke tempat pelaksanaan acara Sail Raja Ampat 2014.

"Selamat datang Bapak Presiden RI, Dr H Susilo Bambang Yudhoyono, dan Ibu Negara, Hj Ani Yudhoyono, beserta rombongan di KRI Makassar-590," demikian kata-kata pengumuman (vrijn) dari pengeras suara kapal perang itu di Pelabuhan Sorong, Papua Barat, Jumat (22/8/2014).

Itu adalah kehadiran terakhir SBY sebagai presiden Indonesia pada gelaran festival maritim internasional itu. Dia akan mengakhiri tugasnya sebagai presiden pada 20 Oktober 2014 nanti.

Pengumuman seperti itu bagian dari tata cara kemiliteran penuh tradisi TNI AL pada semua armada kapal perangnya. Yaitu memberi penghormatan kepada petinggi yang naik ke geladak kapal.

Sejalan dengan vrijn itu, bendera khusus sebagai segel petinggi yang naik geladak itu dinaikkan di tiang bendera dan bunyi pluit dengan nada khusus dibunyikan melengking.

Dengan menggunakan KRI Makassar-590 --kapal perang kelas landing platform dock--, diperkirakan Yudhoyono dan rombongan akan tiba dari Pelabuhan Sorong hingga Pelabuhan Waisai, Raja Ampat.

Waktu keberangkatan dari Pelabuhan Sorong adalah sekitar pukul 17.15 Waktu Indonesia Timur (WIT) sehingga diperkirakan dapat menyaksikan matahari terbenam dari dalam kapal.

Sebelumnya, SBY dan rombongan tiba di Bandara Domine Eduard Osok Sorong pada sekitar pukul 15.50 WIT.

SBY didampingi sejumlah pejabat dari Kabinet Indonesia Bersatu II. Antara lain Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Pangestu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, serta Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam.

Sail Raja Ampat merupakan acara tahunan Sail Indonesia, yang juga digelar sebelumnya di Bunaken (Sulawesi Utara), Pulau Banda (Maluku Utara), Wakatobi-Belitong (Bangka-Belitung), Pulau Morotai (Maluku Utara), dan Pulau Komodo (NTT). (Ant/Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini