Sukses

Secret Service Investigasi Simbol ISIS di Depan Gedung Putih

Kelompok ekstremis ISIS menganggap Amerika Serikat sebagai musuh yang mendukung Israel dan penguasa otoriter Arab.

Liputan6.com, Washington DC- Pasukan pengawal kepresidenan AS atau Secret Service dilaporkan sedang menyelidiki sebuah foto yang menunjukkan seseorang memegang ponsel pintar di luar Gedung Putih. Masalahnya, di layar smartphone itu terlihat bendera ISIS.

Dalam gambar yang disebarkan lewat Twitter pada 9 Agustus 2014 itu menunjukkan, bagian utara Gedung Putih sebagai latar belakang. Beberapa waktu kemudian posting tersebut dihapus.

Namun, foto itu terlanjur disebarkan oleh seorang pendukung ISIS di Twitter, yang namanya bisa dibaca dalam Bahasa Inggris sebagai 'Conquer the tyrants' -- menentang tiran.

"Kami ada di negaramu," demilkian kalimat yang menyertai gambar, seperti Liputan6.com kutip dari Al Arabiya, Minggu (17/8/2014). "Kami ada di kota-kotamu, di jalananmu. Kau adalah tujuan kami di manapun."

Sementara itu, juru bicara Secret Service kepada ABC News mengatakan, pihaknya memiliki misi intelijen yang bertugas menilai informasi yang diterima terkait ancaman berbahaya dan potensial.

"Kami tak mengabaikan gambar tersebut dan akan mengambil langkah yang diperlukan dan sesuai," kata dia.

Kasus  tersebut mirip dengan insiden foto yang diduga diambil di depan Old Republic Building di  Chicago -- yang menunjukan pesan dalam Bahasa Arab.



"Tentara ISIS akan melewatinya segera," demikian pesan bertanggal 20 Juni 2014.

Militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim sedang menjalankan misi mengubah setiap negara menjadi bagian dari apa yang mereka sebut 'Negara Islam'. Kelompok ekstremis menganggap Amerika Serikat sebagai musuh yang mendukung Israel dan penguasa otoriter di dunia Arab.

Sementara itu, pemerintah dan mayoritas ormas di Indonesia menolak penyebaran ISIS. Ketua Umum MUI, Din Syamsuddin, mengatakan bahwa Daulah Islamiyah adalah gerakan radikal yang mengatas-namakan Islam di Irak dan Suriah, namun tidak mengedepankan watak Islam yang rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi alam semesta).

"ISIS menggunakan pendekatan pemaksaan kehendak, kekerasan, pembunuhan terhadap orang-orang yang tidak berdosa, penghancuran terhadap tempat-tempat yang dianggap suci oleh umat Islam, serta ingin meruntuhkan negara yang sudah berdiri sebagai hasil perjuangan umat Islam melawan penjajahan" kata Din. (Yus)

Baca juga:

Teori Konspirasi Merebak: Amerika Serikat Sengaja Ciptakan ISIS?

Jam Tangan Khalifah ISIS Jadi Sorotan, Omega atau Rolex?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini