Ayah Cabuli Anak Tiri di Samarinda - Protes Pembangunan Pasar

Liputan6.com, Samarinda - Seorang bapak di Samarinda, Kalimantan Timur tega mencabuli anak tirinya. Tindakan bejat ini terjadi hingga 2 kali. Berita itu mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (15/8/2014).

Lelaki yang bekerja sebagai pemungut sampah di pemkot setempat ini diseret ke kantor polisi setelah diadukan istrinya sendiri. Anak yang baru berusia 14 tahun itu diperdaya saat rumah dalam kondisi sepi dan istri tengah pergi. Atas perbuatannya, pelaku kini terancam hukuman 12 tahun penjara.

Sementara itu, polisi memastikan Soleha dalam keadaan sehat jiwanya saat membunuh anak kandungnya sendiri dan memasukkannya ke dalam septic tank. Sambil menunggu hasil uji DNA, tim penyidik terus melengkapi persyaratan administratif sebelum kasus tersebut disidangkan.

Hasil kejiwaan juga dikuatkan dengan pengakuan orang-orang terdekat tersangka. Selama ini Soleha dikenal jarang bergaul dengan tetangga dan mudah tersulut emosinya. Atas perbuatannya, ia kini terancam hukuman penjara seumur hidup.

Di tempat lain, sejumlah pedagang melakukan protes pembangunan pasar modern di Tulang Bawang, Lampung. Mereka memprotes aturan yang mengubah status dari hak guna bangunan menjadi hak sewa.

Para demonstran menilai, hal itu akan merugikan pedagang kecil karena sulit untuk menjangkau harga sewa yang mencapai Rp 30 juta. Sengketa ini telah berlangsung selama 2 tahun, namun tak kunjung ada jalan keluar yang bisa diterima semua pihak.

Baca juga:

Sengketa Lahan di Sulbar-Pembunuh WNA di Bali Jalani Tes Kejiwaan

Anak Kedua Ibu Pembunuh Putrinya Jalani Pemeriksaan Psikis

Tersangka Pencabulan 21 Bocah Jalani Cek Penyakit Kelamin

(Sss)