Sukses

Ahok Sayangkan Usulan Penambahan Dana KJP Ditolak DPRD DKI

Menurut Ahok, alasan DPRD menolak usulan penambahan dana KJP karena mereka menilai selama ini pelaksanaan KJP sering diwarnai penyimpangan.

Liputan6.com, Jakarta - DPRD DKI Jakarta menolak pengajuan penambahan anggaran Kartu Jakarta Pintar (KJP), dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) DKI Jakarta 2014. Pemprov DKI Jakarta mengajukan Rp 501 miliar dalam APBD-P DKI Jakarta 2014.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok pun menyayangkan penolakan tersebut. Karena dana KJP yang sudah dianggarkan senilai Rp 799 miliar tidak cukup membantu biaya pendidikan siswa kurang mampu.

"Sayangnya, penambahan anggaran untuk dana KJP ditolak. Padahal kita butuh Rp 1,3 triliun untuk membantu siswa sampai memenuhi kebutuhan mereka dengan cukup. Ternyata yang disetujui hanya Rp 799 miliar," ungkap Ahok di Balaikota Jakarta, Kamis (14/8/2014).

Menurut Ahok, alasan DPRD menolak usulan penambahan dana KJP karena mereka menilai selama ini pelaksanaan KJP sering diwarnai penyimpangan. Ia pun tak menampiknya. Namun  hal itu tetap tak bisa dijadikan alasan memotong hak anak sekolah.

"Alasannya masuk akal juga sih, yaitu kemarin KJP banyak penyimpangan. Makanya, saya bilang yang nyimpang-nyimpang disuruh mundur atau berhenti sajalah. Sayangnya, Bappeda dan BPKD tidak bisa menjawab pertanyaan DPRD," sesal Ahok.

"Harusnya penyimpangan bisa terjadi, tetapi bukan berarti memotong haknya anak sekolah kan," tegas mantan Bupati Belitung Timur itu.

Menurut Ahok, besaran dana KJP untuk siswa SD, SMP dan SMA atau SMK, saat ini tidak cukup memenuhi kebutuhan mereka sebagai pelajar. Kebutuhan sekolah untuk siswa SMA saja bisa mencapai Rp 800.000 per bulan.

Kendati, Ahok menegaskan, Pemprov DKI tetap akan menjalani penolakan tersebut. Namun ia berharap tahun depan dapat menemukan sistem baru untuk menolong siswa dari golongan ekonomi lemah.

"Kalau sekarang, kita jalani yang lama dululah. Kita berharap 2015 bisa menerapkan sistem yang baru," pungkas Ahok.

Baca juga:

Ahok: Siswa Tawuran Dikeluarkan Atau Diberi Sanksi Turun Kelas

DKI Jakarta Putuskan Hari Masuk Sekolah Senin Sampai Jumat

Ahok Pilih Pramuka daripada Ekskul Pecinta Alam Liar

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.