Sukses

Dukung ERP, Ahok Minta Transjakarta Operasikan Bus Tingkat Gratis

BUMD PT Transjakarta mendapatkan tugas tambahan dari Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama untuk bertanggungjawab.

Liputan6.com, Jakarta - BUMD PT Transjakarta mendapatkan tugas tambahan dari Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama untuk bertanggungjawab, terhadap pengoperasian bus tingkat yang disediakan secara gratis untuk mendukung sistem electronic road pricing (ERP) yang akan diterapkan awal tahun depan.

Menurut Ahok, pembelian bus tingkat sengaja diberikan kepada BUMD Transjakarta lantaran nantinya semua pengelolaan transportasi umum di seluruh Jakarta nanti akan berada bawah BUMD Transjakarta. Sebagai langkah awal, rencananya Pemprov DKI Jakarta akan memberikan penyertaan modal pemerintah (PMP) untuk pembelian 100 bus tingkat tahun ini.

"Sebanyak 100 bus tingkat untuk tahun ini," kata pria yang akrab disapa Ahok di Balaikota DKI Jakarta Rabu 13 Agustus 2014.

Ahok mengungkapkan, nantinya bus tingkat tersebut akan melintas setiap 10 menit sekali. Sehingga diharapkan pengendara baik kendaraan roda dua maupun roda empat bisa beralih kepada angkutan ini, khususnya pada jalur yang diberlakukan sistem ERP.

"Ini gratis, nanti tiap 10 menit akan melintas," ujar dia.

Untuk pembelian, menurut Ahok, pihaknya kembali tidak akan menggunakan sistem tender. Namun dengan melalui e-catalogue. Selain itu juga ia akan berupaya memenuhi pembelian 100 bus tersebut, sampai akhir tahun ini atau maksimal tahun depan.

"Kalau tahun ini tidak bisa semua dilanjutkan tahun depan. Tapi kita tidak mau tender pokoknya," ucap Ahok.

Sedangkan untuk pengoperasian bus gratis tersebut, Ahok mengatakan bus-bus tersebut akan ditempatkan di ruas-ruas jalur penting yang menjadi tempat tujuan penumpang-penumpang angkutan umum lainnya seperti kawasan Semanggi, Kota Tua, Kuningan, Gunung Sahari hingga Ancol dan Kemayoran. "Jadi yang di pusat-pusat yang mau kita kasih supaya mendorong mobil-mobil yang jelek itu ke pinggir," kata Ahok.

Lalu, apakah dengan dioperasikannya bus-bus tersebut bukannya justru akan mengganggu operasional bus-bus yang telah ada seperti bus Transjakarta maupun metromini dan Kopaja? Ahok mengatakan hal tersebut tidak akan terjadi lantaran bus gratis tersebut akan dioperasikan dipinggir-pinggir jalan jalur reguler.

"Bus kita tidak cukup. Kita akan melakukan KIR yang ketat. Sebab kalau kamu lakukan KIR yang ketat, hilang tidak bus-bus (Metromini dan Kopaja) itu? Lalu kalau dia beli baru digabung dengan Transjakarta. Kita bayar rupiah per kilometer," ujar Ahok.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.