Sukses

Dijual Rumah Peninggalan Bung Karno di Yogya

Masih ada beberapa barang peninggalan bekas dipakai Bung Karno di rumah bersejarah tersebut

Liputan6.com, Yogyakarta - Rumah bekas pelarian Presiden Sukarno dijual untuk umum. Rumah yang beralamat di Jalan Patangpuluhan 22 Yogyakarta itu hingga saat ini masih mencari pihak yang bersedia membeli rumah seluas 4.213 meter persegi.

Ahli waris rumah dari BKRT Purbodiningrat Siti Ismusilah mengatakan, sejak diumumkan ke publik beberapa tahun lalu, hingga saat ini belum ada peminat rumah bersejarah itu.

Menurut Siti banyak masyarakat yang menanyakan harga rumah itu. Namun belum ada masyarakat yang benar-benar serius akan membeli. Ia berharap kepada capres terpilih Joko Widodo dapat membeli rumah yang telah dihuninya sejak 1938.

"Kalau nawar banyak yang datang banyak sekali kalau serius belum. Nawar pakai surat saja kalau serius kan buat surat. Kalau mau dibeli negara ya mau aja soalnya ahli waris banyak. Mau saja kalau Jokowi mau beli asal harganya cocok," ujar Siti di Yogyakarta, Senin 11 Agustus 2014.

"Perawatan juga banyak pajak mahal 17 juta per tahun. Kepala dinas kebudayaan DIY meminta kita buat proposal agar nanti dananya bisa diambil dari dana. Tapi kan pemerintah kan tahu sendiri kalau beli lebih murah. Tapi belum tahu. Nanti duluan siapa umum atau pemerintah yang beli," imbuh dia.

Ahli waris lainnya Amggrita Sallestiani mengatakan pihaknya sudah menawarkan kepada publik dengan harga Rp 29 miliar. Menurut dia, pihak keluarga tidak ingin ada campur tangan pemerintah selama perawatan dan peleatarian rumah ini.

"29 M kita tawarkan kepada pembeli. Nggak ada bantuan dari pemerintah karena kita pengin nggak ada keterikatan dengan pemerintah. Nanti kalau mau jual, nanti malah jadi penghalang. Kalau mau campur tangan, ya beli saja," ujar Amgrita.

Hingga saat ini, masih ada beberapa barang peninggalan bekas dipakai Bung Karno di rumah bersejarah tersebut. Amggrita menjelaskan kondisi rumah itu juga masih bagus. Bangunan bersejarah inipun juga belum pernah dipugar atau diperbaiki. Rumah yang dibangun sejak 1938 inipun masih terlihat kuat.

"Saat ini masih ada kasur bekas dipakai Sukarno dan kamar tidurnya yang 50 meter itu. Tegelnya masih asli meja kursi masih asli," ujar nya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.