Sukses

BNPT: ISIS Bukan Gerakan Teroris Baru di Indonesia

Penyebaran paham Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Indonesia, semakin meluas.

Liputan6.com, Jakarta - Penyebaran paham Islamic State of Iraq and Syria atau Militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia, semakin meluas.

Hal ini ditandai dengan beredarnya video ajakan dari sekelompok warga Indonesia untuk bergabung dengan ISIS berbentuk video di situs YouTube pada 22 Juli 2014 lalu, seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (9/8/2014).

Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai menjelaskan ISIS bukan merupakan gerakan teroris baru di Indonesia. Hanya berbeda nama dan simbol, namun memiliki ideologi dan tujuan yang sama dengan gerakan sebelumnya.

Sementara itu, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin mengimbau umat Islam di Indonesia untuk tidak terpengaruh provokasi dan mengawasi pergerakan terorisme ISIS.

Terkait dengan ISIS dan terorisme pada Jumat siang, 8 Agustus 2014, polisi menangkap 2 terduga teroris, yaitu Guntur dan Sukardi di Ngawi, Jawa Timur.  

2 Orang terduga teroris ini ditangkap Tim Densus 88 Antiteror di halaman rumahnya masing-masing  pada Jumat siang.

Dari rumah Guntur polisi mendapatkan sebuah pistol dan 21 peluru aktif yang disimpan di selokan belakang rumahnya, sementara di rumah Sukardi, polisi mendapatkan solar cell yang hendak dikirim ke Poso.

Pascapenangkapan, rumah ke-2 terduga teroris di Desa Gendingan, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, suasananya lengang dan sepi.

Hingga kini sejumlah polisi terus disiagakan di lokasi tersebut, sementara istri dan anak ke 2 terduga teroris sudah dipulangkan.

Baca juga:

Sulitnya Mengubah Pola Pikir Radikal Pengikut ISIS

Kepala BNPT Kuak Peta Sarang Teroris di Indonesia

Ini Blue Print Pencegah Paham ISIS di Indonesia

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.