Sukses

Pembuat 6 Patung Presiden: Soeharto Paling Sulit

Nantinya 6 patung presiden itu akan diresmikan di Istana Negara Bogor pada akhir Agustus 2014.

Liputan6.com, Yogyakarta - Seniman pembuat patung 6 presiden mengaku patung Soeharto paling sulit dalam pembuatannya. Seniman pematung Yogya Yusman sudah memulai pembuatan patung sebelum bulan ramadan kemarin dan saat ini tengah memasuki tahap finishing atau penyelesaian.

"Saya sudah pernah bikin patung Pak Harto sudah 1992. Jadi yang paling dikenal masyarakat dia kan 32 tahun dikenal masyarakat. Kalo sampai nanti orang bilang kok Pak Harto tidak mirip itu tantangan bagi kita," ujar Yusman di Yogyakarta, Jumat (08/08/2014).

Nantinya 6 patung presiden itu akan diresmikan di Istana Negara Bogor pada akhir Agustus 2014.

Seniman yang pernah bikin relief Monumen Panglima Besar Soedirman terpanjang se Indonesia di Pacitan ini mengaku faktor waktu yang membuat pekerjaannya harus maksimal. Patung yang menggunakan perunggu memerlukan waktu hingga 6 bulan sementara dirinya mempunyai batas waktu pengerjaannya hanya 2 bulan. Namun hal ini justru memacu dirinya untuk mengerjakan yang terbaik.

"Seharusnya kalau perunggu itu sampai 6 bulan nanti setelah peresmian 3-4 bulan  kemudian akan selesai dan kita pasang. Harus sesuai nanti kita yang ngulang," Ujar pria 50 tahun ini.

Pria lulusan ISI Yogyakarta ini mengaku proses pembuatan sudah mencapai tahap finishing dari tiga tahap pengerjaan patung. Yaitu proses membuat rangka, proses global dan proses finishing. Menurutnya proses finishing menjadi proses yang paling lama.

"Rangka, global dan finishing nanti dari kita seniman. Global itu masih proses tapi belum berbentuk. Selesai bentar lagi. Waktu kita tiga minggu lagi," ujar pria kelahiran Sukamenanti, Pasaman, Sumatra Barat.

Untuk menyelesaikan 6 patung presiden, dirinya ditemani 3 seniman lainnya asal Yogya. 4 Seniman ini mempunyai keahliann masing-masing dan bertugas untuk mengontrol pembuatan patung.

"Senimannya ada 4 orang. Saya, Purjito, Teguh, dan Basuki. Kita ada pembantu seniman. Kontrol terakhir itu penting. Dana, kita tidak lihat soalnya ini tugas negara. Ada suatu kebanggaan dan kehormatan membuat patung ini. Tapi pendanaan hingga saat ini belum," ujar Yusman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini