Sukses

Tak Ada Jaringan ISIS di Malang, Tapi...

Pemerintah Kabupaten Malang tegas menolak ISIS dan kelompok radikal dengan nama apa pun.

Liputan6.com, Malang - Bupati Malang, Jawa Timur, Rendra Kresna mengakui banyak kelompok radikal yang masuk ke daerahnya. Hal itu dikhawatirkan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

"Memang ada kelompok radikal yang masuk masjid di wilayah Kabupaten Malang. Kelompok itu berkhotbah bahwa Islam harus memerangi orang kafir. Kelompok ini yang harus diantisipasi," urai Rendra usai pertemuan dengan takmir masjid se-Kabupaten Malang, Kamis (7/8/2014).

Kendati demikian, Rendra membantah telah ada jaringan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang masuk ke Kabupaten Malang. Meskipun belum lama ini muncul kelompok Ansharul Khilafah yang mendeklarasikan diri di wilayah Kabupaten Malang.

"Mereka (Ansharul Khilafah) telah dimintai klarifikasi dan mereka tidak mengakui sebagai bagian dari ISIS. Tetapi kegiatan Ansharul Khilafah akan kita awasi ketat," papar Rendra.

Kelompok Ansharul Khilafah mendeklarasikan diri pada 20 Juli silam di Masjid Jami Sulaiman Al-Husnaishil di Dusun Sempu, Desa Gading Kulon, Kabupaten Malang. Menurut Rendra, di masjid pimpinan M Romli itu telah diminta menghentikan seluruh aktivitasnya.

"Masjid itu belum memiliki izin pendirian, jadi kami meminta semua kegiatan di masjid itu untuk dihentikan daripada memicu gejolak masyarakat," ucap Rendra.

Ansharul Khilafah dengan juru bicaranya, M Romli, diminta untuk melapor terlebih dahulu jika ingin membuat kegiatan. Termasuk menyertakan tema kegiatan yang akan diselenggarakan.

"Ansharul Khilafah harus menyebutkan tema dan izin kegiatan jika ingin menyelenggarakan kegiatan di Kabupaten Malang," Rendra.

Pemerintah Kabupaten Malang tegas menolak ISIS dan kelompok radikal dengan nama apa pun. Karena itu, seluruh pihak terkait terus menyosialisasikan bahwa upaya mendirikan khilafah atau negara Islam di Indonesia adalah melanggar konstitusi.

"Pemkab Malang tidak akan memberikan ruang pada kelompok radikal dengan nama apa pun," tegas Rendra.

Setelah mendeklarasikan diri di Masjid Jami Sulaiman Al Husnaishil, juru bicara kelompok Ansharul Khilafah, M Romli dipanggil untuk klarifikasi ke Kantor Kecamatan Dau pada Selasa 5 Agustus 2014.

Dalam klarifikasinya, Romli membantah aktivitas jamaahnya di masjid tersebut memiliki keterkaitan dengan ISIS. "Aktivitas kami tidak ada hubungannya dengan ISIS. Tidak benar kalau masjid itu akan dijadikan markas ISIS," bantah Romli. (Mvi)

Baca juga:

Takmir Masjid Se-Malang Tolak ISIS
Majalah Pendukung ISIS Beredar di Malang
Ansharul Khilafah di Malang Bantah Terkait ISIS

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.