Sukses

Ahok Pindahkan Pabrik ke Pinggir Jakarta Pasca-Lebaran

Menurut Ahok, selama ini perusahaan industri dan pabrik yang berlokasi di Jakarta tidak menyediakan fasilitas hunian khusus pekerjanya.

Liputan6.com, Jakarta - Ribuan pendatang baru diperkirakan akan memenuhi Ibukota usai Lebaran tahun ini. Namun, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah memiliki solusi mengantisipasi lonjakan jumlah penduduk di DKI ini.

Salah satunya, yaitu memindahkan pabrik-pabrik ke daerah pinggir Jakarta.

"Pabrik-pabrik itu merekrut tenaga kerja muda yang bisa dibayar murah. Mereka biasanya tidak menyediakan tempat tinggal untuk buruhnya dan berakibat bangunan liar di pinggir sungai, ini bahaya," ucap pria yang karib disapa Ahok itu di Balaikota Jakarta, Senin (4/8/2014).

Menurut Ahok, selama ini perusahaan industri dan pabrik yang berlokasi di Jakarta tidak menyediakan fasilitas hunian khusus untuk pekerjanya (buruh pabrik). Sehingga itulah yang kemudian memicu munculnya kawasan kumuh di Ibukota.

"Bangunan-bangunan liar banyak berdiri di pinggir rel kereta api, pinggir sungai, kolong jalan tol layang. Saya sudah minta Satpol PP bongkar kawasan kumuh yang berdiri di atas lahan negara selama di tinggal mudik Lebaran kemarin," tutur Ahok.

Sebenarnya, lanjut dia, Jakarta terbuka bagi para pendatang baru yang ingin mengadu nasib. Asal, mereka memiliki modal materi dan keterampilan untuk bersaing mendapatkan pekerjaan di Jakarta.

"Orang mengadu nasib di Jakarta juga boleh. Tapi, harus tinggal sama saudara atau teman-teman kamu di Jakarta. Kalau kamu berhasil, kita izinin tinggal di Jakarta. Kalau enggak berhasil, ya mesti pulang kampung," ujar Ahok.

Kebijakan ini tak jauh berbeda dengan yang ditawarkan Gubernur DKI Jakarta Jokowi. Sebelumnya pria bernama lengkap Joko Widodo yang juga presiden terpilih itu mengatakan, lonjakan penduduk sebagian besar didasari minat untuk mencari penghidupan yang layak. Solusi terbaik, menurut dia, adalah dengan mendorong pemodal berinvestasi di daerah.

"Kalau peredaran uang tidak di dorong ke daerah. Kalau investasi tidak di dorong ke daerah ya akan seperti ini (ada lonjakan penduduk). Sampai kapan pun. Kuncinya cuman ada lapangan pekerjaan di daerah. Kalau ada lapangan pekerjaan di daerah, mereka enggak akan ke Ibukota," tegas Ahok. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.