Sukses

Hamas dan Israel Sepakat 72 Jam Gencatan Senjata di Gaza

Dalam kesepakatan itu juga disebutkan adanya perbaikan pemasokan air bersih dan perbaikan infrastruktur energi selama perundingan.

Liputan6.com, Gaza - PBB dan Amerika Serikat (AS) mengumumkan kedua belah pihak telah menyetujui gencatan senjata kemanusiaan, yang dimulai pada Jumat pagi guna mengadakan perundingan antara Israel dan Palestina di Kairo.

Seperti dilansir aljazeera, Jumat (1/8/2014), keduanya sepakat untuk 72 jam gencatan senjata kemanusiaan tanpa syarat. Dalam pernyataan bersama, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan Menteri Luar Negeri AS John Kerry kedua belah pihak sepakat gencatan senjata mulai pukul 08:00 waktu setempat.

Kesepakatan tersebut menyebutkan, gencatan senjata ini sangat penting guna memberikan penangguhan hukuman warga sipil tak berdosa dari kekerasan.

Selama periode ini, warga sipil di Gaza akan menerima bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan, dan kesempatan melaksanakan fungsi-fungsi vital. Termasuk mengubur orang mati, merawat yang terluka, dan memasok kembali persediaan makanan.
 
Selain itu, dalam kesepakatan itu juga disebutkan adanya perbaikan pemasokan air bersih dan perbaikan infrastruktur energi selama periode ini.

Delegasi Israel dan Palestina akan segera pergi ke Kairo untuk negosiasi dengan pemerintah Mesir, atas undangan Mesir, yang bertujuan mencapai gencatan senjata dalam jangka waktu lama.
Kedua pihak juga diharapkan dapat menjunjung tinggi semua isu yang menjadi perhatian dalam negosiasi tersebut.

Pada Kamis 31 Juli malam, pelayanan kesehatan di Gaza menyebutkan, korban tewas warga Palestina telah mencapai 1.437 jiwa, dan lebih dari 8.100 orang terluka. 56 Orang Israel yang hampir semua dari mereka adalah tentara, tewas sejak Israel melancarkan serangannya terhadap Gaza pada 8 Juli lalu.

Krisis Kemanusiaan

Kamis 31 Juli kemarin AS mengatakan, ada sedikit keraguan bom Israel menewaskan 19 orang di sebuah penampungan PBB di Gaza pada Rabu lalu. Ini mendapat kecaman paling keras dari seluruh serangan Israel terhadap warga sipil di daerah kantong Palestina itu.

Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest Kamis kemarin menyesalkan penembakan sekolah di Jabaliya. "Benar-benar tidak dapat dipertahankan."

Kamis kemarin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, negaranya bertekad menghentikan serangan ini dengan upaya gencatan senjata dan menyelesaikan penghancuran terowongan bagi pejuang Palestina yang telah membangun di bawah perbatasan Gaza-Israel.

"Sampai saat ini, kita telah menghancurkan puluhan terowongan teror dan kami bertekad untuk menyelesaikan misi ini, dengan atau tanpa gencatan senjata," katanya.

PBB mengutuk pemboman Israel di Gaza dan mengingatkan tentang krisis kemanusiaan, dengan hampir setengah warga Palestina sekarang mengungsi dari wilayahnya.

Komisaris HAM PBB Navi Pillay mengatakan bahwa Israel telah menyerang rumah, sekolah, rumah sakit dan gedung PBB. Ini jelas melanggar Konvensi Jenewa.

Koordinator bantuan kemanusiaan PBB Valerie Amos menambahkan, sekarang ini ada 440 ribu pengungsi yang melarikan diri dari pertempuran di Gaza. Sementara ratusan ribu lainnya tanpa mendapat layanan dasar, sedeperti makanan.

Baca juga:

Dalih Israel Tetap Bombardir Gaza Meski Ribuan Nyawa Melayang

Obama Dituntut DPR Amerika Serikat

Hamas Ajak Hizbullah Lebanon Bertempur Lawan Israel

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.