Sukses

Gara-gara Serangan Roket, Semua Penerbangan AS ke Israel Ditunda

Penundaan penerbangan ke Tel Aviv juga dilakukan oleh sejumlah maskapai Eropa, sejalan dengan saran dari Badan Keamanan Penerbangan Eropa.

Liputan6.com, Tel Aviv - Semua maskapai penerbangan Amerika Serikat menunda perjalanan ke Bandara Ben Gurion di ibukota Israel, Tel Aviv, karena alasan keamanan. Langkah itu ditempuh setelah sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza jatuh sekitar 1,6 km dari bandara tersebut.

Seperti dikutip dari BBC, Rabu (23/7/2014), Badan penerbangan Amerika Serikat FAA juga telah memerintahkan 3 maskapai AS yang memiliki trayek ke Israel -- Delta, United, dan US Airways --- menghentikan penerbangan selama 24 jam.

Kendati demikian, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta Menlu AS John Kerry untuk mencabut penundaan penerbangan tersebut.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan Israel mengatakan penundaan penerbangan ke Ben Gurion tidak beralasan.

"Bandara Ben Gurion aman dan sepenuhnya dikawal, dan tidak ada alasan bagi perusahaan-perusahaan Amerika untuk menghentikan penerbangan, yang ibaratnya merupakan hadiah kepada terorisme."

Penundaan penerbangan ke Tel Aviv juga dilakukan oleh sejumlah maskapai Eropa, sejalan dengan saran dari Badan Keamanan Penerbangan Eropa, EASA.

Bahkan sebelum munculnya saran EASA, beberapa maskapai Eropa -- Lufthansa, Swiss Air, Germanwings, dan Austrian Airlines -- sudah menghentikan penerbangan ke Israel selama 2 hari.

2 Maskapai utama Eropa, KLM dan Air France, juga ikut menunda penerbangan ke Israel.

Sementara British Airways dalam pesan melalui Twitter menegaskan, penerbangan ke negara itu tetap berjalan sesuai dengan jadwal. "Namun kami mengawasi situasinya dari dekat," tulis maskapai tersebut.

Wilayah Israel dan Gaza diwarnai kekerasan sejak militer Israel melancarkan serangan ke Gaza pada 8 Juli lalu. 2 Pekan berlalu, aksi saling gempur kedua wilayah tersebut masih terjadi. Bahkan banyak menelan korban.

500 Orang lebih warga Gaza meregang nyawa akibat Israel-Hamas saling serang. Banyak di antara mereka anak-anak dan wanita. Sementara dari Israel, korban jauh lebih sedikit. Hanya 27 orang, 2 di antaranya sipil, sementara sisanya militer.

Baca Juga:

Obama Serukan Hamas-Israel Gencatan Senjata

Serangan Israel di Gaza juga Hancurkan 5 Masjid

Mesir Kembali Serukan Gencatan Senjata Antara Hamas dan Palestina

(Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.