Sukses

Korban Sipil Pertama dari Pihak Israel Tewas Dihantam Roket

Korban yang diperkirakan berusia 40 tahun itu tewas saat berada di wilayah Erez.

Liputan6.com, Tel Aviv - Setelah 8 hari menyerang Jalur Gaza, Palestina, dan menewaskan lebih dari 200 penduduk Gaza, kini giliran Israel merasakan korban di pihaknya.

Seorang warga Israel dilaporkan tewas setelah terkena roket yang diluncurkan dari wilayah Gaza. Korban yang diperkirakan berusia 40 tahun itu tewas saat berada di wilayah Erez.

Seperti dilaporkan Reuters, Rabu (16/7/2014), saat roket itu diluncurkan, kepanikan langsung dirasakan warga sekitar. Sirene meraung-raung memberi peringatan kepada warga. Mobil ambulans juga dikerahkan menuju lokasi ledakan. Namun, belum diketahui tentang adanya korban lain datri serangan ini

"Korban adalah pria yang sehari-hari bekerja di dekat perbatasan," ujar seorang petugas kepolisian.

Tidak berapa lama setelah kejadian, pihak Hamas mengklaim bertanggung jawab atas serangan roket yang berakibat fatal tersebut setelah Israel dan Hamas menyatakan melanjutkan pertempuran setelah adanya usulan gencatan senjata dari Mesir.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan meningkatkan serangan ke Gaza. "Hamas membuat kita tidak punya pilihan selain melanjutkan perlawanan," kata Netanyahu usai mendapat kabar tewasnya warga Yahudi.

Kabinet Israel sebelumnya sepakat menerima usulan gencatan senjata yang diajukan Mesir. Usulan itu berisi gencatan senjata tanpa syarat dalam 12 jam dari kedua belah pihak. Kemudian disusul dengan dibukanya perbatasan Gaza dan pembicaraan di Kairo, Mesir dalam 2 hari.

Dalam siaran televisi Al Aqsa, Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh menyebutkan, pihaknya telah dihubungi mengenai usul gencatan senjata tersebut.

Namun, Brigade Qassam sayap militer kelompok Hamas menolak inisiatif Mesir berupa gencatan senjata itu. Proposal itu disebut Hamas sebagai inisiatif untuk menyerah. Sebaliknya Hamas menyebut perlawanan mereka akan dilanjutkan dan ditingkatkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.