Sukses

Kereta Bawah Tanah Anjlok di Kota Moskow, 19 Tewas

Penyebab salah satu kecelakaan metro terburuk ini dilaporkan adalah masalah listrik.

Liputan6.com, Moskow - Kecelakaan kereta di Moskow, Rusia, menelan setidaknya 19 korban tewas dan puluhan luka-luka. Seorang pejabat urusan kesehatan juga menyebut 50 orang mengalami luka parah dalam kecelakaan pada Selasa 15 Juli 2014 itu.

Kecelakaan terjadi pagi hari pada jam sibuk, saat kereta komuter mengerem mendadak antara Boulevard Slaviansky dengan Park Pobedy (Alun-alun Kemenangan) di barat ibukota Moskow dan menyebabkan kereta anjlok.

Seperti dilansir BBC, sebagian korban luka diangkut dengan tandu melalui terowongan, sementara yang luka serius diterbangkan ke Rumah Sakit dengan helikopter. Penyebab salah satu kecelakaan metro terburuk ini dilaporkan adalah masalah listrik.

"Kereta melambat tiba-tiba, lampu padam, dan muncul percikan api dan asap. Kami terjebak di dalam," seorang penumpang berkisah di salah satu televisi Rusia.

Seorang penumpang lain dikutip kantor berita Reuters mengatakan, "Kami terperangkap dan hanya bisa lolos berkat mukjizat saja. Saya pikir tadinya sudah tamat. Banyak orang terluka, terutama yang di gerbong depan karena kereta saling bertubrukan satu sama lain."

Sejumlah jenazah bisa dikeluarkan dari gerbong yang hancur, tapi sebagian masih berada di bawah tanah, kata seorang petugas.

Terowongan tempat kecelakaan terjadi dibangun sekitar 10 tahun lalu. Banyak kritik menyebut, pihak berwenang terlalu berfokus pada upaya memperluas jaringan metro, namun tak terlalu menaruh perhatian pada pemeliharaan.

Alun-alun Pobedy adalah stasiun Metro paling dalam di Moskow, dengan kedalaman 84 meter, yang mengakibatkan operasi penyelamatan jadi sangat berat.

Serangan kaum radikal terhadap jaringan kereta dan angkutan umum Rusia di masa lalu menewaskan puluhan orang. Namun Kementerian Urusan Darurat menyebut, tak ada kecurigaan bahwa kecelakaan itu akibat serangan terorisme.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini