Sukses

Mesir Usulkan Gencatan Senjata, Hamas akan Tingkatkan Perlawanan

Brigade Qasam sayap militer Hamas akan melanjutkan dan meningkatkan perlawanan terhadap Israel.

Liputan6.com, Gaza - Asap masih mengepul di langit Kota Gaza, Palestina hari ini. Israel tak hentinya menyerang melalui udara sejak pagi hari. Hampir 200 jiwa warga Palestina melayang sejak operasi protective edge Israel dimulai Selasa 8 Juli pekan lalu.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (15/7/2014), serangan tersebut juga menghancurkan sedikitnya 850 rumah penduduk sipil. Belasan ribu warga Gaza pun terpaksa mengungsi ke komplek bangunan milik PBB.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, kabinet telah bertemu pada Selasa pagi waktu setempat dan menerima usulan gencatan senjata yang diajukan Mesir. Usulan itu berisi gencatan senjata tanpa syarat dalam 12 jam dari kedua belah pihak. Kemudian disusul dengan dibukanya perbatasan Gaza dan pembicaraan di Kairo, Mesir dalam 2 hari.

Dalam siaran televisi Al Aqsa, Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh menyebutkan, pihaknya telah dihubungi mengenai usul gencatan senjata tersebut.

Namun, Brigade Qassam sayap militer kelompok Hamas menolak inisiatif Mesir berupa gencatan senjata itu. Proposal itu disebut Hamas sebagai inisiatif untuk menyerah. Sebaliknya Hamas menyebut perlawanan mereka akan dilanjutkan dan ditingkatkan.

Israel mengancam akan meneruskan operasi militernya jika Hamas menolak gencatan senjata. Operasi militernya sendiri disebut Israel sebagai respons serangan roket beberapa pekan terakhir yang ditembakan milisi dari kawasan Gaza yang dikuasai Hamas. (Mvi)

Baca juga:

Hamas Tolak Gencatan Senjata yang Dipelopori Mesir

Terima Gencatan Senjata Usulan Mesir, Israel Stop Bombardir Gaza

Kutipan Prakarsa Gencatan Senjata Hamas-Israel

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.