Sukses

Walikota Tertangkap Kamera Lakukan Pelecehan ke Wanita

Perbuatan yang dilakukan Fernandez sangat ironi dengan gelar yang ia terima sebagai walikota terbaik di negaranya.

Liputan6.com, La Paz - Seorang Walikota di Bolivia tertangkap kamera melakukan perbuatan tak senonoh di muka umum. Sangat ironi dengan gelar yang ia terima sebagai walikota terbaik di negaranya.

Walikota Santa Cruz, Percy Fernandez itu ketahuan memegang bagian tubuh sensitif wanita. Dalam suatu kesempatan, Pak Walikota menempelkan tangannya di paha seorang jurnalis wanita bernama Mercedes Guzman, 30 April 2014 lalu. Momen tersebut tertangkap kamera. Videonya pun tersebar.

Pada kesempatan lain, Fernandez juga terlihat memegang bokong seorang anggota dewan perempuan sebanyak 2 kali. Hal itu terjadi sekitar 2 tahun lalu, 2012. Namun videonya baru tersebar baru-baru ini.

Tak hanya itu, pada 2010, Walikota berusia 75 tahun itu juga pernah mencium seorang karyawan engineer wanita saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sebuah jembatan Kota Santa Cruz.

Banyak orang bereaksi keras atas pelecehan yang dilakukan oleh Fernandez. Perbuatan itu jelas sangat tidak pantas bagi seorang pemimpin. Apalagi ia belum lama mendapat penghargaan dari Presiden Evo Morales sebagai 'Walikota Terbaik di Bolivia".

"Menurut kami, tindakan tersebut merupakan pelecehan terhadap wanita, apalagi dia pernah melakukan hal serupa sebelumnya," ujar pakar hukum di Bolivia, Marcela Revollo, seperti dimuat Times, Sabtu (10/5/2014).

Sejak dihujani protes dari masyarakat, Walikota Fernandez menyebarkan sebuah video yang berisi permintaan maaf atas pelecehan yang ia lakukan. Dia mengaku menyesal.

"Saya tidak ingin hal itu membuat reputasiku menjadi buruk dan tidak dihormati lagi oleh masyarakat. Saya mohon maaf kepada Anda (korban pelecehan) dan keluarga," ujar Fernandez dalam video permintaan maafnya.

Namun menurut ahli hukum Revollo, permintaan maaf oleh Walikota itu tidak cukup. Wanita pegiat hak perempuan itu mengajukan nota protes ke Hernandez atas tindakan pelecehan dan kekerasan seksual, juga tindakan diskriminasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.