Sukses

Keluarga Percaya Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior

"Jumat jam 3 sore masih teleponan sama mama. Katanya mau ke hotel ngambil rendang. Jadi ditunggu-tunggu, tapi nggak datang."

Liputan6.com, Jakarta - Kasus penganiayaan berlandaskan senioritas kembali terjadi di lembaga pendidikan tanah air. Dimas Dikita Handoko(19), mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta diduga tewas akibat penganiayaan yang dilakukan seniornya.

"Informasi sementara yang saya terima dari kepolisian, dianiaya senior. Saya percaya Dimas dianiaya," kata Nani, tante Dimas kepada Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (26/4/2014).

Nani mengaku kecewa pada pihak STIP. Dia pun menuntut pertanggungjawaban dari sekolah yang berlokasi di Jalan Marunda Makmur Cilincing, Jakarta Utara.

"Sekolah dibubarkan saja. Orang datang (masuk sekolah) hidup, pulang jadi mayat. Saya jelas kecewa pada pihak sekolah, mana pertanggung jawabannya," ucapnya. Nani juga ingin para pelaku dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku.

Dia menuturkan, menurut Dokter, Dimas meninggal Jumat 25 April 2014 dini hari, sekitar pukul 22.11 WIB. Teman Dimas lah yang mengabarkan pertama kali berita duka ini kepada ibunda pemuda malang itu. Keluarga kemudian mengecek kebenaran informasi tersebut.

Ditunggu Ibunda

Padahal, sebelum Dimas meninggal, Dimas berjanji untuk menemui ibunya yang datang berkunjung dari Medan, Sumatera Utara. Rencananya mereka akan bertemu di hotel tempat ibunda menginap.

"Jumat jam 3 sore masih teleponan sama mama. Katanya mau ke hotel ngambil rendang. Jadi ditunggu-tunggu, tapi nggak datang."

Dimas, sambung Nani, tak pernah mengeluh. 3 Bulan lalu, seorang temannya pernah menemukan bekas luka memar di tubuh Dimas, namun ketika dikonfirmasi, dia tak mengatakan apa-apa.

"Dimas, dia tertutup orangnya, apapun diatasi sendiri. Temennya juga sempat nanya ada biru-biru di badannya 3-4 bulan lalu, dia bilang nggak ada apa-apa."

Kini jenazah Dimas telah dibawa pulang keluarganya ke Medan, Sumatera Utara. Hingga kini proses pemeriksaan dan pendalaman motif tengah dilakukan penyidik Reskrim Polres Jakarta Utara. (Mevi Linawati)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini