Sukses

Masuki Hari ke-45, Keluarga Korban MH370 Tolak Surat Kematian

Raga warga negara Amerika Serikat, Philip Wood, menghilang bersama dengan burung besi milik maskapai Malaysia Airlines sejak 8 Maret 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Sudah lebih dari 1 bulan tak ada kabar dari sang kekasih. Ini membuat Sarah Bajc merasa depresi.

Raga warga negara Amerika Serikat, Philip Wood, menghilang bersama dengan burung besi milik maskapai Malaysia Airlines MH370 sejak 8 Maret 2014 lalu. Sudah puluhan negara turun tangan, beragam spekulasi mengemuka, namun hingga kini tak ada kepastian di mana juntrungan Boeing 777-200ER itu.

Sementara pencarian bawah laut pada pekan ini telah memasuki masa kritis. Tim pencari gabungan dari berbagai negara akan menghentikan pencarian bawah laut menggunakan robot hingga akhir pekan ini.

Sarah hanya berharap, pada hari ke 45 ini, dirinya bisa kembali ke titik awal pencarian.

"Ini hari ke 45, dan pada dasarnya kita tetap berada seperti saat masa-masa awal pencarian. Tak ada yang kita ketahui dengan pasti," kata Sarah, seperti dikutip dari laman News.com.au, Selasa (22/4/2014).

"Kami ingin kembali dan memulai lagi pencarian ini, tapi dengan orang-orang baru yang melakukannya. Kami hanya tak percaya mereka menggunakan teknik evaluasi yang benar untuk mengecek data."

Sarah mengaku tak percaya dengan upaya pencarian yang dilakukan Pemerintah Malaysia. Dia, dan orang lain yang mengklaim sebagai perkumpulan keluarga korban MH370 pun mengirimkan sejumlah tuntutan dalam sebuah surat elektronik.

Di antara tuntutan itu, mereka memprotes usulan Pemerintah Malaysia untuk menerbitkan surat kematian para penumpang MH370 atau pemberian kompensasi sebelum pesawat ditemukan.

"Sampai mereka mempunyai bukti, mereka berkewajiban membayar secara rutin kepada keluarga yang membutuhkan," tulis email itu.

Dalam email, mereka mengancam tak akan diam dan bakal terus mengkritisi proses pencarian pesawat yang mengangkut orang-orang yang mereka kasihi itu. Mereka juga membubuhkan 1 kalimat ungkapan kemarahan yang dituliskan dengan huruf kapital.

"KAMI DALAM KEMARAHAN, PUTUS ASA, DAN SHOCK!"

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.