Sukses

Pos Keamanan di Perbatasan RI-Papua Nugini Ditembaki

Kelompok bersenjata menembaki pos keamanan di Skouw-Wutung perbatasan RI-PNG.

Liputan6.com, Jayapura - Penembakan kembali terjadi di perbatasan Indonesia dan Papua Nugini atau PNG. Kali ini, pos keamanan di Skouw-Wutung perbatasan RI-PNG ditembaki kelompok bersenjata.

"Kamis pagi sekitar pukul 05.30 WIT terdapat beberapa orang Kelompok Kriminal Bersenjata yang melakukan penembakan dari tangki air yang berwarna biru ke arah pos keamanan di batas RI-PNG," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Sulitsyo Pudjo kepada wartawan di Jayapura, Kamis (17/4/2014).

Menurut dia, tembakan itu terhitung sebanyak 5 kali letusan. "Begitu selesai melakukan penembakan mereka lari ke arah hutan sebelah kanan," katanya.

Mantan Wadir Intelkam Polda Papua itu menduga KKB itu dari kelompok Mathias Wenda yang selama ini beroperasi di perbatasan RI-PNG. "Jadi kelompok Mathias Wenda kita klarifikasikan sebagai KKB yang selama ini meresahkan masyarakat perbatasan," katanya.

"Dan yang menjadi penyebab salah satunya ditutupnya pos lintas batas di Skouw-Wutung, karena mereka (KKB Mathias Wenda) mengganggu upaya-upaya kemajuan kegiatan perekonomian masyarakat PNG dan Indonesia di pos lintas batas," tambahnya.

Kombes Pol Sulistyo juga sampaikan bahwa ketika mendengar bunyi tembakan sebanyak lima kali, beberapa saat kemudian aparat TNI/Polri yang bersiaga di sana langsung mengejar. "Jadi setelah mereka lakukan penembakan mereka lari, dari pihak TNI/Polri berupaya mencoba untuk lakukan pengejaran tetapi karena kelompok itu masuk hutan, jadi kita hentikan," katanya.

"Tetapi upaya-upaya untuk mencari, melokalisir untuk menghentikan gerakan mereka untuk lakukan gangguan terhadap perekonomian itu tetap dilakukan oleh kepolisian. Tindakan itu untuk bisa kita halangi dan hambat gerak mereka mengganggu masyaarkat baik PNG maupun Indonesia," tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada Rabu siang 16 April 2014 telah terjadi penembakan terhadap seorang pedagang di perbatasan Skouw-Wutung oleh KKB. Herry korban penembakan itu pada Kamis siang mengembuskan napas terakhir karena mengalami luka yang cukup parah.

"Herry, korban penembakan tadi siang telah dipanggil Yang Maha Kuasa," kata Kabid Humas Polda Papua. (Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.