Sukses

Bocah TK di Pondok Indah Dicabuli Petugas Kebersihan Sekolah

Kasus pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak menimpa AK (6), siswa sebuah Taman Kanak-Kanak di bilangan Pondok Indah.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus pelecehan dan kekerasan seksual terhadap anak kembali terjadi. Kali ini menimpa A (6), siswa sebuah Taman Kanak-Kanak di bilangan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Bocah laki-laki itu diduga mendapat kekerasan seksual dari petugas kebersihan di sekolahnya.

Ibunda A, TV mengungkap, anaknya diduga mendapat pelecehan oleh lebih dari satu orang beberapa kali. Peristiwa bejat tersebut terjadi di dalam toilet sekolah.

Ia mengaku anaknya menjadi korban dugaan pelecehan seksual berawal dari kecurigaan adanya luka memar di bagian perut sang buah hati. "Tanggal 20 Maret hari Kamis, saya menemukan memar sebesar 40 cm di perut sebelah kanan anak saya. Saya tanya kenapa. Dia jawab ndak tahu. Dia bilang kebentur," kata TV di Jakarta, Senin (14/4/2014).

Penasaran dengan pengakuan anaknya, TV kemudian terus bertanya kepada A. Anaknya pun awalnya mengaku bahwa ada orang yang jahat di sekolahnya yang melakukan pelecehan seksual kepadanya.

"Sampai tanggal 21 Maret hari Jumat, anak saya tanya ke saya dia bilang mami punya teman yang badannya kayak Hulk, coba tolong panggilin dong. Karena ada orang nakal di sekolah. Kemudian saya tanya siapa yang nakal? Kata dia ada orang yang bersih-bersih toilet yang nakal dia bilang (pelaku) pukul saya. Terus terjadi pelecehan seksual," tutur TV.

TV pun terus bertanya kepada anaknya kapan peristiwa bejat tersebut terjadi. Lantaran tak ingat tanggal dan hari, A hanya ingat peristiwa tersebut terjadi pada pertengahan Maret 2014 lalu.

"Yang dia inget pas kejadiannya temannya dia ultah tanggal 15 maret, itu hari Sabtu. Lalu saya tanya, sebelum birthday itu seperti apa? Dia jawab Aku pipis di toilet dan tercecer di lantai, terus ada mbak (wanita penjaga toilet) marah aku di hukum, dipukul. Terus ada bapak (pekerja pembersih toilet) dibuka bajunya, terus saya disuruh nungging, lalu terjadi pelecehan seksual," beber TV.

Mendengar pengakuan yang polos dari anaknya itu, TV bingung dan menangis. Dia pun kemudian melapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Metro Jaya pada 24 Maret 2014.

"Tanggal 24 itu saya lapor ke polisi. Kemudian anak saya dirujuk ke RSCM. Dari visum dokter anak saya kena herpes di bagian anusnya. Dan yang luka di bagian perutnya akibat benda tumpul dan dipukul pake sapu," ungkapnya.

TV menduga peristiwa tersebut terjadi di toilet sekolah. Ketika anaknya akan buang air di toilet, ada petugas kebersihan lain yang berjaga di sana sembari menunggu kedatangan A. Saat A buang air, terutama saat istirahat makan siang, petugas kebersihan di sana menyekap anaknya dan diduga melakukan pelecehan seksual juga terhadap A.

"Kejadiannya di toilet sekolah. Anak saya sampai tidak mau buang air kalau di sekolah."

Ia mengaku sudah mulai curiga ada yang tidak beres terhadap anaknya sekitar awal Februari 2014. Menurutnya, saat sebelum maupun setelah pulang sekolah, anaknya sering memaksakan diri untuk buang air kecil di rumah meskipun sudah buang air kecil sebelumnya.

Kini, polisi tengah menyelidiki kasus yang dialami AK. Perkembangan terbaru, telah ditetapkan 3 tersangka yang merupakan petugas kebersihan di sekolah tersebut, yakni 2 laki-laki dengan inisial A dan V, satu perempuan inisial A.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.