Sukses

Pungli Kartu Jakarta Pintar, Jokowi: Kecil Tapi Tetap Tak Boleh

Jokowi mengaku sudah mendengar adanya dugaan pungli kepada penerima KJP. Ia pun siap menindak tegas oknum jika terbukti.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesian Coruption Watch (ICW) menemukan fakta, ada oknum sekolah yang meminta uang pungutan dengan kedok biaya administrasi dalam proses pencairan uang Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang digagas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ini.Menanggapi hal itu, sang empunya program yang akrab disapa Jokowi itu pun geram. Dari laporan yang diterima, Jokowi mengaku mendengar ada tindakan oknum sekolah yang melakukan pungutan terhadap orangtua murid yang menerima dana KJP."Ya kami mendapatkan itu juga, ada pungli juga, meski punglinya kecil-kecil tapi tetap nggak boleh juga. Itu Rp 50 ribu, bukan minta tapi nyindir-nyidir. Tapi itu sama pungli juga. Yang saya denger seperti itu," kata Jokowi di kantor Balikota Jakarta, Selasa (1/4/2014).Namun Jokowi mengaku belum mendapatkan bukti tersebut secara pasti. Namun, ia berjanji akan menindak tegas oknum tersebut jika memang terbukti. "Tapi saya belum dapat datanya, baru kita cari di lapangan. Yang paling penting kita perbaiki. Kita garap di lapangan," tandasnya.Indonesia Corruption Wacth (ICW) mengungkapkan dari hasil survei yang dilakukan, ditemukan fakta adanya pungutan liar sebesar Rp 50 ribu. "Rata-rata, pungutannya sekitar Rp 50 ribu," kata peneliti ICW Divisi Monitoring Pelayanan Publik Febri Hendri, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin 31 Maret kemarin.Febri menjelaskan, pihaknya menemukan sekitar 5 % orangtua murid yang sudah terdaftar sebagai penerima dana KJP, tapi belum pernah mendapatkan bantuan dana program Jokowi itu. "Padahal dananya sudah ditransferkan ke rekeningnya, tetapi tidak tahu kalau ia terdaftar sebagai penerima KJP," ucap Febri. (Yus Ariyanto)

Baca juga:

Survei ICW: Urus KJP, Oknum Sekolah Pungut Biaya Rp 50 ribu

Kartu Jakarta Pintar, ICW Minta Pemprov DKI Libatkan Masyarakat

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.