Sukses

Sepi Saat Nyepi di Bali, `Si Jago Merah` Ngamuk di Pasar Mumblang

Dalam suasana sepi Hari Raya umat Hindu Nyepi, 'si jago merah' mengamuk di Pasar Mambal, Kabupaten Badung, Bali.

Liputan6.com, Denpasar - Dalam suasana sepi Hari Raya umat Hindu Nyepi, 'si jago merah' mengamuk di Pasar Mambal, Kabupaten Badung, Bali. Beberapa bagian di pasar itu pun hangus terbakar.

Dari informasi yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung, beruntung tak ada korban jiwa. Karena memang tak ada kegiatan di pasar tersebut. 

Sementara itu, informasi di situs jejaring sosial Twitter, Senin (31/3/2014) menyebutkan, kebakaran di pasar tradisional itu terjadi 2 kali.

Pertama terjadi pada pukul 05.30 Wita, mengakibatkan warung makan hangus dilahap si jago merah. Namun tidak ada korban jiwa karena warung sudah tutup. Selanjutnya pukul 07.15 Wita, api melahap lantai II Pasar Mambal

Sampai berita ini diturunkan, belum diketahui penyebab dari peristiwa itu. Sebab tidak ada aktivitas apa pun pasar tersebut. Karena warga sedang melakukan ritual berdiam diri di rumah.

Situasi di Bali yang biasanya ramai oleh aktivitas masyarakat dan wisatawan memang sunyi, saat umat Hindu di Pulau Dewata itu menjalani ritual Catur Brata Hari Raya Nyepi.

Kota Denpasar, tempat-tempat wisata dan pusat perekonomian lainnya yang sehari-hari diwarnai kemacetan lalu lintas pun berubah total menjadi sunyi senyap seperti pulau tanpa penghuni.

Dalam Hari Raya Nyepi ini, umat Hindu menjalani 4 perintah agama untuk "amati karya" (tidak bekerja dan aktivitas lainnya), "amati geni" (tidak menyalakan api), "amati lelungan" (tidak bepergian), dan "amati lelanguan" (tidak mencari kesenangan).

Wisatawan mancanegara yang sengaja berlibur di Bali pun tidak boleh keluar dari hotel, atau tempat penginapan lainnya.

Penutupan Bandara dan Pelabuhan
     
Nyepi kali ini merupakan yang ke-16 kali, telah dilakukan penutupan sementara Bandara Ngurah Rai, dan seluruh pintu masuk ke Pulau Dewata. Peraturan itu pertama kali diberlakukan tahun 1999, sesuai surat keputusan Dirjen Perhubungan, Kementerian Perhubungan  Nomor AU 126961/DAU/7961/ 99, tertanggal 1 September 1999, dan diperkuat surat edaran Gubernur Bali Made Mangku Pastika.

Terkait penutupan seluruh pintu masuk ke Bali, Gubernur Bali Made Mangku Pastika telah bersurat kepada 4 menteri Kabinet Indonesia Bersatu untuk 'mengisolasi' Bali dari dunia luar pada hari suci Nyepi tersebut.
     
Keenam pelabuhan laut ke luar-masuk Bali yang juga ditutup sementara meliputi: Pelabuhan Benoa (Denpasr), Celukan Bawang (Buleleng), Pelabuhan Gilimanuk yang menghubungkan Ketapang (Jatim) dan Pelabuhan Padangbai yang menghubungkan Lembar (NTB).

Selain itu juga pelabuhan Tanah Ampo, Kabupaten Karangasem yang khusus melayani kapal pesiar dari mancanegara dan pelabuhan laut Padangbai di kepulauan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung yang terpisah dengan daratan Bali.

Seluruh penerbangan domestik dengan tujuan akhir dan keberangkatan pertama dari Bandara Ngurah Rai, Bali ditiadakan.
     
Penutupan bandara selama 24 jam itu menyebabkan terjadi pembatalan 400 kali penerbangan, yang terdiri atas penerbangan domestik 248 kali dan penerbangan internasional 152 kali.
     
Meskipun terjadi penutupan sementara bndara, personel tetap siaga yang sudah ada di tempat kerja sejak sehari sebelumnya untuk mengantisipasi adanya permohonan technical landing atau emergency landing termasuk medical avacuation.
     
Suasana sepi dalam lingkungan pemukiman dalam wilayah kota Denpasar terjadi, karena penghuninya mengurung diri dalam rumah maupun ditinggal mudik. Kendati demikian, lingkungan sepi itu tetap dipantau oleh petugas keamanan desa adat (pecalang) di setiap dusun.
     
Dari 35 desa adat di Kota Denpasar, masing-masing mengerahkan sepuluh pecalang untuk melakukan patroli, disamping disiagakan pecalang dari 360 dusun di ibukota provinsi untuk mengawasi wilayahnya masing-masing.

Menurut Ketua Persatuan Forum Pecalang Kota Denpasar I Made Mudra, dalam partroli dan memantau kondisi masyarakat itu sangat diperlukan adanya koordinasi antarpecalang desa adat.
     
Keberadaan persatuan forum pecalang di kota Denpasar yang terbentuk sejak tahun 2002, tentu saja sangat membantu dalam mengamankan Hari Suci Nyepi beserta rangkaian kegiatan ritualnya.
     
Pecalang akan membantu masyarakat, sekaligus mengantarnya jika ada warga yang membutuhkan pertolongan ke rumah sakit, misalkan untuk melahirkan atau mendapatkan pertolongan medis.
     
Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar. 15 Ambulans juga telah tersebar di 5 titik.

Silahkan menghubungi nomor 0361-223333 atau langsung pecalang yang di desa bersangkutan untu mendapatkan bantuan. (Ant)

Baca Juga:

Perayaan Nyepi, Puasa Hingga Korban Suci Anjing Belang Bungkem

Peringati Hari Nyepi, Kampanye Nasional Diliburkan

Saat Nyepi, 4 Hal Ini Tak Boleh Dilakukan Warga Bali

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini