Sukses

Cegah Kekerasan pada Anak, Ahok: Kita Ingin Bentuk Satgas Sosial

Dari 21 juta kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia, 48% di antaranya terjadi di Ibukota.

Liputan6.com, Jakarta - Dari 21 juta kasus kekerasan terhadap anak di Indonesia, 48% di antaranya terjadi di Ibukota. Karena itu, Pemprov DKI berencana menempatkan satgas sosial untuk mengawasi daerah yang rawan kekerasan terhadap anak.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, fungsi satgas itu nanntinya untuk mengawasi daerah yang rawan kekerasan terhadap anak.

"Kita pengin sekali seperti satgas, seperti Dishub. Harusnya Dinsos kerja seperti itu," ujar Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (26/3/2014).

Mantan Bupati Belitung Timur itu menambahkan, dengan adanya Satgas Sosial, anak-anak dapat diawasi secara rutin untuk mencegah adanya oknum-oknum pelaku kekerasan, seperti pengabaian, kekerasan fisik, pelecehan emosional/psikologis, dan pelecehan seksual anak. Juga termasuk terhadap anak-anak yang dieksploitasi untuk bekerja di jalan sebagai pengemis atau pengamen.

"Mustinya itu terus dimonitor supaya nggak ada lagi oknum yang nego-negi. Itu anak-anak kan dipekerjakan, bukan anak dari Jakarta. Nah itu mesti ditangkap dan tidak bisa nego. Harus lapor polisi dan penjarain yang jualin ini anak," tegasnya

Namun, pembentukan Satgas Sosial diakuinya belum dapat dilakukan saat ini. Sebab pihaknya baru akan membenahi para pejabat Eselon III dan IV untuk ditempatkan di dinas-dinas yang sesuai dengan kompetensinya. Setelah terjadi penyesuaian, maka ia dapat dengan mudah membentuk Satgas untuk memudahkan fungsi pengawasan sosial.

"Dalamnya belum beres. Makanya kita mau tes eselon III dan IV. Nah, kalau dites nanti kita pindahkan, saling silang, jadi bertahap lah kita geser-geser," pungkas Ahok.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini