Sukses

Umumkan MH370 dari Analisa Satelit, Malaysia Dinilai Terburu-buru

Keluarga penumpang Malaysia Airlines MH370 menilai Pemerintah Malaysia lalai dan terlalu terburu-buru mengumumkan keberadaan pesawat.

Liputan6.com, Medan - Keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370 menilai Pemerintah Malaysia lalai dan terlalu terburu-buru mengumumkan keberadaan pesawat Malaysia Airlines MH370 jatuh di kawasan selatan Samudera Hindia.

"Pengumuman tersebut terlalu terburu-buru, tanpa memerhatikan keadaan keluarga penumpang Malaysia Airlines MH370 yang saat ini masih menunggu kepastian mengenai pesawat yang dilaporkan hilang," kata Immanuel Siregar (29), abang kandung Firman Siregar (25) yang menjadi penumpang MH370 di Medan, Rabu (26/3/2014).

Pengumuman yang disampaikan Perdana Menteri Malaysia M Najib Tun Razak pada Senin 24 Maret 2014, menurut dia, juga belum ada kepastian karena masih berupa analisa satelit dari Inggris.

"Pemerintah Malaysia juga jangan terus yakin dengan analisa satelit, dan hal ini juga belum ada bukti-bukti yang kuat, karena tidak adanya kepingan pesawat Malaysia Airlines yang dilaporkan jatuh di Samudera Hindia," ucapnya.

Dia juga menyebutkan, seharusnya sebelum Pemerintah Malaysia mengumumkan temuan pesawat yang jatuh itu, maka patut juga mempertimbangkan baik dan buruknya kepada keluarga penumpang yang sudah lama menunggu kejelasan pesawat itu.

Hal ini, ujarnya, perlu dikaji secara mendalam bagaimana kalau pesawat Malaysia Airlines MH370 yang dilaporkan jatuh di Samudera Hindia itu ternyata tidak benar seperti yang telah dilaporkan Malaysia.

"Apa yang telah disampaikan Pemerintah Malaysia bukan membuat tenang bagi keluarga dan sanak famili penumpang pesawat Malaysia Airlines yang berada di Medan, Jakarta maupun di negara lain," ujarnya.

Immanuel juga berharap Pemerintah Malaysia jangan mengeluarkan pengumuman dan pernyataan mengenai pesawat dengan nomor penerbangan MH 370 tanpa dilengkapi dengan bukti-bukti yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

"Setiap mengeluarkan pengumuman harus ada bukti yang jelas," ujarnya.

Dia menyebutkan, yang namanya analisa belum dianggap pasti kebenarannya, dan jangan hal ini diumumkan di depan publik. "Pemerintah Malaysia juga harus menghargai keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines MH 370 yang dilaporkan hilang," ucapnya.

Immanuel juga masih berharap pesawat yang hilang tersebut dapat ditemukan dalam keadaan selamat.

Pesawat Malaysia Airlines MH 370 yang mengangkut 239 penumpang, termasuk 12 awak kabin, dinyatakan hilang pada 8 Maret 2014 setelah lepas landas di Lapangan Terbang Internasional Kuala Lumpur (KLIA) menuju Beijing, Tiongkok.

7 Warga negara Indonesia terdaftar sebagai penumpang pesawat tersebut yakni Firman Siregar (25 tahun), Lo Sugianto (47), Indra Suria Tanurisam (57), Chynthya Tio Vinny (47) dan Willy Surijanto Wang (53), serta 2 orang terdaftar dengan nama yang sama yaitu Ferry Indra Suadaya, masing-masing berusia 42 dan 35 tahun. (Ant/Shinta Sinaga)

Baca juga:

Mencari Puing MH370 di Lautan `Ganas` Hindia

Metode Matematika Pengungkap Lokasi Pesawat Air France AF447

Polisi Tolak Rilis Temuan MH370 Sebelum Penyelidikan Tuntas

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.