Sukses

Jeritan Menyayat Ibu Korban MH370: Anakku...Anakku!

Duka menyelimuti keluarga korban MH370: "God loves you more daddy....God loves them more."

Liputan6.com, Beijing Harapan itu pupus sudah. Penantian panjang selama 17 hari keluarga 239 penumpang dan awak Malaysia Airlines MH370 berakhir duka. Tak ada keraguan bahwa Boeing 777-200ER jatuh ke Samudera Hindia bagian selatan. Tiada yang lolos dari maut.

Tangis dan teriakan yang terdengar dari ballroom Hotel Lido di Beijing -- di mana 50 keluarga korban dikumpulkan untuk mendapat kabar terbaru -- niscaya membikin trenyuh mereka yang mendengar.

Seorang perempuan tak kuasa berdiri menanggung duka. Bersimpuh dan menangis, "Anakku! Anakku..." ia berseru memanggil buah hatinya yang tak lagi bisa pulang.

Seorang ibu lain berteriak histeris. "Tak mungkin! Bohong!" Lalu, ia tak sadarkan diri.

Paramedis menghambur masuk ke dalam ruangan, membawa tandu. Seorang pria sepuh digotong keluar dengan wajah tertutup jaket. Beberapa kemudian seorang perempuan paro baya dibawa ke luar dengan muka pucat dan pandangan mata kosong.

Wang Zhen, yang kedua orangtuanya -- duo seniman, Wang Linshi dan Xiong Yunming  berada di dalam pesawat mengetahui kabar duka itu lewat televisi. "Pikiranku kacau, kita bicara saja nanti," kata dia saat diwawancara wartawan lewat telepon, seperti dimuat Independent.ie.

Sementara itu di Kuala Lumpur, Selamat Omar, ayah dari teknisi pesawat yang ada dalam penerbangan MH370 mengaku pasrah. Keluarga korban di Malaysia hanya menangis dan berduka saat mendengar pengumuman itu.

"Kami menerima berita tragis itu. Ini takdir," kata Selamat, seperti dimuat BBC.

Sementara, Maira Elizabeth Nari, putri kepala pramugara MH370,  Andrew Nari menulis dalam Twitternya. "God loves you more daddy....God loves them more." -- Tuhan lebih mencintaimu Ayah...

Sementara, ayah penumpang Ahmad Razahan Zamani (23) mengaku pasrah. "Pencarian telah berakhir, setidaknya kami tak harus menantian nasib mereka...itu menyiksa batin kami."

 

Misteri Belum Berakhir

Sementara itu, seperti dikabarkan Reuters, media Partai Komunis China, People's Daily, dalam situs mikroblognya bahwa masih banyak hal yang belum terjawab dari nasib nahas MH370.

Termasuk, bagaimana pesawat rute Kuala Lumpur-Beijing bisa berakhir di sebelah selatan Samudera Hindia. Dan apa persisnya hasil analisis satelit yang jadi dasar kesimpulan itu. "Pencarian tak boleh dihentikan. Kebenaran tak boleh diabaikan."

Sebelumnya, dalam konferensi pers Senin malam, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengumumkan: Malaysia Airlines MH370 berakhir di Samudera Hindia bagian selatan. Tak ada satupun dari 239 orang di dalamnya yang selamat.  

Kesimpulan bahwa  MH370 jatuh di selatan Samudera Hindia berdasarkan analisis terbaru yang disampaikan firma satelit Inggris, Inmarsat yang menyediakan data satelit. Juga dibantu penyelidik kecelakaan udara, Air Accidents Investigation Branch (AAIB).

"Disimpulkan bahwa MH370 terbang sepanjang koridor selatan, dan posisi terakhirnya berada di tengah Samudera Hindia, sebelah barat Perth ," kata PM Najib Razak.

"Itu adalah lokasi terpencil, jauh dari tempat pendaratan yang memungkinkan. Oleh karena itu, dengan sedih dan menyesal, saya harus memberitahu Anda bahwa  menurut data baru ini, penerbangan MH370 berakhir di Samudera Hindia bagian selatan."

Baca juga:

`Rute Sesat` Malaysia Airlines MH370

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini