Sukses

Cuaca Kering, 348 Titik Api Kembali Muncul di Riau

Satelit NOAA18 mendeteksi 21 hotspot yang tersebar di beberapa kabupaten/kota di Riau. Satelit ini menjadi acuan oleh Satgas Penanggulangan.

Liputan6.com, Pekanbaru - Cuaca kering kembali melanda Provinsi Riau. Akibatnya, titik api di Riau meningkat drastis. Pantauan Satelit Terra dan Aqua, terdapat 348 hospot yang tersebar di beberapa kabupaten/kota di Riau.

"348 hospot itu data yang diberikan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tadi pagi, ke Satgas Penanggulangan Asap Riau," ujar Komandan Satgas Penerangan Penanggulan Asap Kolonel TNI Robert di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Senin (24/3/2014).

Robert tak bisa menjelaskan penyebaran titik-titik api itu karena belum mendapatkan keterangan resmi BMKG. "Itu data yang diberikan secara umum saat koordinasi Satgas," kata Robert.

Menurut Robert, 348 hotspot belum bisa dipastikan kebakaran hutan dan lahan. Satelit hanya memantau adanya peningkatan suhu panas di beberapa daerah. "Kemungkinan besar, bisa saja 348 hotspot itu kebakaran," tegasnya.

Dia menambahkan, Satelit NOAA18 mendeteksi 21 hotspot yang tersebar di beberapa kabupaten/kota di Riau. Satelit ini menjadi acuan oleh Satgas Penanggulangan Asap untuk memadamkan api.

"NOAA18 menjadi acuan. Terra dan Aqua hanya sebagai perbandingan saja, bukan berarti tidak dipakai. Nanti, tim darat juga akan melaporkan titik api, tapi belum diterima," jelas Robert.

Adapun titik api tersebut, terang Robert, terpantau di Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Siak, Kota Dumai, Indragiri Hilir, Rokan Hilir dan Kabupaten Pelalawan

Jarak pandang di Riau tidak mengalami masalah. Di Pekanbaru sekitar 7 kilometer, Pelalawan 4 kilometer, Kota Dumai 5 kilometer dan Kota Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu sekitar 5 kilometer.

Sebagai langkah antisipasi, Satgas Penanggulangan Asap mengerakan personel darat dan udara. Beberapa helikopter kembali dikerahkan untuk melakukan water bombing. "Pesawat Hercules dan Cassa juga sudah berangkat untuk modifikasi cuaca dengan penyemaian garam di awan. Mudah-mudahan dengan penyemaian garam, hujan bisa turun," kata Robert.

Beberapa hari ke depan, diprediksi cuaca Riau masih kering. Titik api diprediksi cenderung meningkat karena permukaan hutan dan lahan kering. "Kebakaran bisa terjadi kapan saja," tandas Robert. (Elin Yunita Kristanti)

Baca juga:

Cuaca Kering, Titik Api di Riau Diprediksi Meningkat Tajam

Penderita Penyakit Asap Riau Tersisa 663 Jiwa

Bencana Asap Riau: Cabut Izin, Bukan Tembak di Tempat

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.