Sukses

Revolver dan Bong Diamankan dari TKP Penembakan Polisi Semarang

Letusan senjata api terdengar di sebuah rumah kos di gang Pace RT 5 RW 2 Bangetayu Wetan, Genuk, Semarang, Minggu (23/3/2014) dini hari.

Liputan6.com, Semarang - Letusan senjata api terdengar di sebuah rumah kos di gang Pace RT 5 RW 2 Bangetayu Wetan, Genuk, Semarang, Minggu (23/3/2014) dini hari. Letusan terjadi ketika 5 anggota Polsek Genuk menggerebek Nanang Setiawan yang merupakan target operasi Polsek Serpong, Tangerang, terkait kasus penipuan dan penggelapan.

Letusan senjata api itu berasal dari pistol milik anggota Satuan Reserse Polsek Genuk, Bripka Anas Salim dan 4 anggota Polsek Genuk lainnya. Tak disangka, ternyata tembakan itu dibalas Nanang sang penghuni kost.

Di lokasi kejadian polisi mengamankan barang bukti berupa senjata rakitan jenis revolver beserta 5 butir peluru dan alat hisap sabu alias bong. Sementara itu pelaku saat ini masih berada di Mapolsek Genuk untuk dimintai keterangan.

Para polisi tak menyangka saat hendak ditangkap ternyata Nanang melawan. "Saat itu istri pelaku sedang keluar, katanya beli nasi goreng. Kemudian pelaku bergumul dengan petugas di dalam kamar kos," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Djihartono di Mapolsek Genuk, Minggu (23/3/2014).

Dalam memberi perlawanan, Nanang menggunakan senjata api rakitan yang ia simpan di bawah kasur. Dari laras pistol rakitan itu, suara tembakan terdengar lebih keras. Sontak peluru menembus dada bagian kiri bawah Bripka Anas hingga menembus punggung kiri bagian atas.

"Tersangka melawan dan terjadi bergumulan. Tersangka ternyata menyembunyikan senjata rakitan dan mengenai anggota kami," ujar Djihartono.

Mendengar suara tembakan, warga sekitar mulai berdatangan. Tidak lama kemudian pelaku segera dibawa ke Polsek Genuk sedangkan Bripka Anas Salim dilarikan ke RS Islam Sultan Agung untuk perawatan intensif.

Menurut salah satu warga, Harjito, saat terjadi tembak menembak suasana di rumah kos tersebut ramai. Dan ketika pelaku dibawa keluar, terlihat sejumlah luka terutama di bagian kaki.

Sementara itu warga lain yang tinggal di dekat lokasi, Suharto mendengar bunyi tembakan lebih dari satu kali. Namun ia tidak berani keluar rumah karena khawatir ada baku tembak.

"Terdengar suara tembakan lebih dari sekali. Rupanya ada polisi ketembak," ucap Suharto.

Belum bisa dipastikan apakah benar ada 2 kali tembakan di lokasi kejadian. Pihak kepolisian masih mendalami peristiwa tersebut, namun di lokasi kejadian hanya ditemukan 1 anak peluru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini