Sukses

Cari Malaysia Airlines MH370, AS Keluarkan Biaya Rp 29 Miliar

Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein melayangkan permintaan khusus pada Pentagon. Apa itu?

Liputan6.com, Washington DC - Pencarian yang dilakukan Militer Amerika Serikat untuk menemukan pesawat jet Malaysia MH370 yang hilang, hingga saat ini diperkirakan telah menelan biaya US$ 2,5 juta atau sekitar Rp 29 miliar. Markas Departemen Pertahanan di Pentagon pun memperkirakan akan menambahkan dana sekitar US$ 4 juta atau sekitar Rp 46 miliar untuk melanjutkan perburuan tersebut.

Dana tersebut, diperkirakan cukup untuk menutupi operasi hingga awal April. Biaya itu, mencakup seluruh armada AS, baik kapal maupun pesawat. Demikian seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (22/3/2014).

Pemerintah Amerika Serikat, awalnya mengirim kapal milik Angkatan Laut USS Kidd serta USS Pinckney untuk menyisir laut guna mencari tanda-tanda keberadan puing. Namun kapal tersebut telah ditarik kembali.

Kini 2 pesawat mata-mata AS dikerahkan untuk mencari pesawat yang membawa 239 penumpang dan awak pesawat itu. Termasuk pesawat tempur P - 8A Poseidon, yang dirancang bisa berfungsi seperti kapal selam.

Juru bicara Pentagon Kolonel Steve Warren mengakui, bahwa sebagian biaya yang telah dianggarkan untuk mencari pesawat MH370, yang putus kontak sejak 8 Maret, telah digunakan. Dia juga tidak mengatakan apakah Amerika Serikat akan meminta penggantian dari Malaysia nantinya.

"Sampai sekarang, kami telah menyiapkan dana sebesar US$ 4 juta untuk membantu dalam pencarian. Berdasarkan pengeluaran kami saat ini, kami berharap dana ini akan mencukupi sampai awal April," kata Warren.

Itu bukan tenggat waktu. "Kami akan tetap melakukan pencarian selama Malaysia membutuhkan bantuan kami," ujar juru bicara Pentagon, Laksamana John Kirby Di Pentagon, Kamis 20 Maret 2014.

Sebelumnya pada hari Jumat 21 Maret, Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan melalui Twitter, ia akan berbicara dengan Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel tentang perlunya alat yang dikenal dengan sebutan "pinger locator hydrophone", dalam pencarian pesawat.

Angkatan Laut AS memiliki sistem yang disebut "Towed Pinger Locator", sebuah alat pendengar bawah air yang ditarik di belakang kapal. Biasa digunakan Angkatan Laut untuk mencari pesawat komersial jatuh, karena bisa mendeteksi sinyal pada kedalaman hingga 20.000 kaki (6.000 meter). Demikian seperti diuraikan dalam situs Angkatan Laut AS.

Selain itu, pesawat mata-mata P-8 juga membawa sonar yang dijatuhkan ke laut dan menggunakan sinyal sonar untuk mendeteksi sinyal di bawah air.

Sejauh ini, Pentagon telah menerima panggilan itu. Namun mereka belum memberikan rincian tentang setiap permintaan itu.

Tim dari 26 negara tengah melakukan perburuan untuk menemukan burung besi Malaysia Airlines di penerbangan MH370, di bagian selatan Samudera Hindia. Namun penarian pada Jumat 21 Maret tak membuahkan hasil. Wakil perdana menteri Australia menduga puing-puing itu mungkin telah tenggelam.

Pesawat terbang dan kapal internasional juga telah memperbaharui pencarian di Laut Andaman antara India dan Thailand.

Pesawat tempur P - 3 Orion AS diperkirakan akan menggeser pencarian ke arah Kepulauan Cocos jauh dari Teluk Benggala.

Baca Juga:

Malaysia Airlines MH370 Celaka Setelah Jadi `Pesawat Zombie`?

Pesawat MH370 Bawa Baterai Lithium Rentan Terbakar

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.