Sukses

Polisi Tahan 6 Pelaku Bentrokan Warga di Mimika

Polisi menahan 6 orang yang diduga sebagai pelaku bentrokan warga di Kampung Jayanti, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua.

Liputan6.com, Jayapura - Polisi menahan 6 orang yang diduga sebagai pelaku bentrokan warga di Kampung Jayanti, Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua. Wakil Kepala Polda Papua Brigjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan pelaku ditangkap dari kedua suku, yakni Suku Moni dan Suku Dani dan ada kemungkinan jumlah pelaku bertambah.

"Penanganan ke depan yang akan kami lakukan adalah para tokoh perang yang masih mengajak perang kelompoknya akan ditangkap dan diproses hukum di luar Kabupaten Mimika. Tindakan ini kami tiru saat penanganan kasus perang suku di Jayawijaya pada 1986 lalu," jelas Paulus saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (20/3/2014).

Pihaknya juga membantah tudingan yang menyatakan polisi melakukan pembiaran terkait bentrokan ini. Paulus mengatakan, mereka yang tidak melihat langsung kejadian sebaiknya tak berkomentar.

"Kami terus berupaya bentrokan tak terjadi setiap harinya, agar konflik dapat terhenti. Buktinya, salah satu anggota Brimob terkena busur panah. Seharusnya, mereka yang berkomentar miring tentang kinerja polisi langsung ke lapangan untuk melihat fakta yang sebenarnya," tegasnya.

Sebelumnya, Ketua Badan Pengurus Sinode Gereja Kingmi, Pendeta Benny Giay mengatakan dalam bentrokan warga ada kecenderungan pembiaran dari aparat keamanan. Apalagi polisi sepertinya tidak ada usaha untuk mencari akar persoalan dari bentrok di Mimika.

"Tangkap dan tindak sesuai dengan hukum yang berlaku, sebab hukum Indonesia tidak melegalkan budaya perang suku. Kami berharap aktor di balik bentrokan ini dapat diproses oleh aparat," jelas Benny dalam keterangan persnya di Kantor Sinode Kingmi Jayapura, Kamis.

Pihaknya juga menuding aparat keamanan memiliki agenda tersembunyi di balik bentrokan warga. Salah satunya menyangkut anggaran pengamanan. "Wilayah Mimika itu sangat strategis nilai ekonomisnya, karena berada pada areal PT Freeport Indonesia," katanya.

Bentrokan di Mimika terjadi sejak sebulan lalu. Hingga saat ini bentrokan terus berlanjut dan memakan 7 korban jiwa dan 6 rumah warga. Bentrokan juga mengakibatkan pengrusakan sejumlah kendaraan roda 2 dan 4. Pemicu bentrokan hanya masalah perebutan lahan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini